Bongkar Muat Di Pelabuhan Trisakti Menurun 30 Persen
Pasca sepekan setelah lebaran Idul Fitri 1437 H, suasana bongkar muat di Pelabuhan Trisakti Bandarmasih masih terlihat lenggang.
Penulis: Burhani Yunus | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Bongkar Muat Di Pelabuhan Trisakti Menurun 30 Persen
Pasca sepekan setelah lebaran Idul Fitri 1437 H, suasana bongkar muat di Pelabuhan Trisakti Bandarmasih masih terlihat lenggang.
Puluhan buruh angkut barang di lokasi tersebut juga terlihat santai dan berbincang sesama mereka di sisi kontainer yang bersusun di pelabuhan setempat.
"Bahan bangunan yang kami angkut sisa barang kapal yang datang kemarin," kata Nanang.
Kondisi tersebut juga dibenarkan Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Kalselteng, H Djumadri Masrun, Rabu (13/7).
H Djumadri Masrun mengatakan, kondisi tersebut terjadi tiap tahun.
Biasanya, menurut dia, menghadapi lebarah H-7 sampai H-3 bongkar angkut barang naik di atas 100 persen.
Tetapi pada saat lebaran ada penurun kecuali sembilan bahan pokok seperti beras, tepung, gula, daging, daging beku, sayur dan buah yang datang dari Surabaya dan Jakarta.
H Djumadri Masrun mengatakan, pasukan akan normal kembali setelah satu bulan.
Dijelaskan H Djumadri Masrun, dihari biasa nominalnya perhari box mencapai 1000 baik datang maupun yang dikirim dari tiga kapal yang sandar.
"Kapal kontainer rata-rata 3 buah perhari sandar. Jadi tiga yang berangkat. Itu kalau normal. Sekarang pasca Lebaran menurun hanya dua kapal," jelasnya.
Bongkar muat barang akan kembali naik lagi menjelang Natal dan Tahun Baru.
"Untuk pasokan beras dan gula aman," ucapnya.
Dia menilai wajar adanya kenaikan harga bahan pokok di pasar tradional.
"Tiap hari bahan pokok datang 10 truk menggunakan kapal roro (kapal khusus yang mengakut truk bermuatan sayur), tukasnya kata H Djumadri Masun.
Untuk bahan bangunan, katanya, tergantung ekonomi Indonesia saat ini. Kalau ekonomi baik tentunya naik. Kalau tidak baik otomatis turun.
