Lulusan Terbanyak TK Alquran Nurul Iklas

Ir H Maruta Saridi menambahkan, pihaknya bersyukur, walau pun sarana dan prasarana sangat sederhana, tapi semangat belajar belajar tak pernah surut.

Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id/syaiful anwar
Wisuda santri-santriati TK/TP Alquran BKPRMI Unit 154 Nurul Ikhlas Kota Banjarmasin 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Perasaan gembira terpancar di wajah santri, orangtua maupun Kepala Sekolah maupun pengelola TK/TP Alquran BKPRMI Unit 154 Nurul Ikhlas Kota Banjarmasin di Jalan Veteran Kompleks Gardu Mekar Indah Sungai Lulut Banjarmasin, Sabtu (16/7/2016) sore.

Pasalnya, sebanyak 13 santri-santriati melaksakan khataman Alquran di Masjid Nurul Iklas yang dihadiri orangtua santri, pengelola TK/TP Alquran, Lurah Sungai Lulut H Umar Rahmani, Direktur II LPPTKA BKPRMI Kota Banjarmasn, Sofyansuri serta tokoh masyarakat.

Ke-13 orang yang khatam Alquran itu yakni Ahmad Muflih Azhari, Muhammad Wahyudi, Ahmad Said, Iman Alifa Novansyah, Ahmad Fadhilah, Destya Melvira Efendi, Fitriani, Nur Saibah Al Aslamiah, Heni Apriliana, Syifa Alisa, Nadia Laila Safitri, Nisa Nur Sehah, Aisya Al Jahra.

Kepala Sekolah TK/TP Alquran, Drs Abu Sufian, MIKom mengatakan dirinya sangat senang dan bangga karena jumlah santri lulus tahun ini cukup banyak, 13 orang dan memperoleh nilai A di ujian munakasah sebanyak 8 orang dan nilai B ada 5 orang.

"Sejak tahun 2011 sampai sekarang, ini terbanyak khatam Alquran. Di tahun 2014 sebanyak 6 orang dan tahun 2015 ada 9 orang," tandasnya.

"Kita berharap ke depannya lebih baik lagi," tandas Abu.

Ketua Pengelola TK/TP Nurul Ikhlas, Ir H Maruta Saridi menambahkan, pihaknya bersyukur, walau pun sarana dan prasarana sangat sederhana, tapi semangat belajar belajarnya tidak pernah surut.

"Dengan kesederhaannya tapi hasilnya semakin baik. Belajar Alquran suatu keharusan, jangan sampai ada anak-anak tidak bisa baca Alquran. Karena Alquran pedoman kita di dunia dan akhrrat dan terus digerakan dan pentingnya baca tulis Alquran.

Salah seorang orangtua santri, Drs Saubari AR mengatakan khataman kali ini perlu diapresasi.

"Sekarang ini tantangan semain berat. Habis magrib banyak godaan di acara TV seta permainan games di handphone Kalau tidak mempehatikan anak-anaknya bakalan tidak bisa baca Alquran," pungkasnya. (Syaiful Anwar)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved