Isu Daging Kucing Merebak, Pedagang Pentol Bakso Merugi
Informasi yang beredar melalui media sosial dan media lokal ini pun akhirnya berdampak kepada para pedagang kecil yang menjual panganan jenis ini.
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG REDEB - Beredarnya informasi pedagang pentolan yang menggunakan daging kucing, sebagai bahan baku panganan yang digemari semua usia itu, membuat masyarakat Berau menjadi resah.
Informasi yang beredar melalui media sosial dan media lokal ini pun akhirnya berdampak kepada para pedagang kecil yang menjual panganan jenis ini. Sejak isu itu berhembus, omset pedagang pentol menurun drastis.
Khairul, seorang pedagang gorengan, termasuk pentol goreng mengaku, dagangan jenis pentol goreng menurun drastis.
“Untungnya saya tidak hanya jualan pentol, ada tempe goreng, tahu goreng, nugget dan minuman. Kalau saya cuma jualan pentol, mungkin saya sudah rugi,” ujar Khairul kepada Tribunkaltim.co.
Padahal menurut Khairul, awalnya isu pentol yang terbuat dari daging kucing ini hanya dilontarkan kepada pedagang pentol bakar yang setiap sore mangkal di Tepian Teratai, Jalan Pulau Derawan.
“Awalnya cuma pentol bakar yang diisukan dibuat dari daging kucing, tapi lama-lama merembet ke penjual pentol rebus dan pentol goreng,” ungkapnya.
Pengakuan serupa dilontarkan Nasir, pedagang pentol bakar yang selama ini diisukan menjual pentol daging kucing.
Menurutnya, isu tersebut membuat omset usahanya menurun. Namun Nasir enggan bergeming meski diisukan secara negatif.
“Saya tetap jualan, kalau saya enggak jualan nanti malah orang mengira kalau saya benar-benar pakai daging kucing,” tegasnya.
Nasir pun mempersilakan siapa saja yang hendak membuktikan isu tersebut.
“Saya masih jualan, jadi silakan buktikan sendiri. Apakah saya pakai daging kucing atau tidak,” ujarnya.
Tidak hanya pedagang yang dibuat resah, namun juga masyarakat yang gemar mengonsumsi makanan jenis ini.
Kondisi itu membuat sejumlah instansi turun tangan untuk meredam keresahan masyarakat. Kapolres Berau, AKBP Handoko, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gazali, serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Totoh Hermanto menggelar kampanye makan pentol bersama.
Masih mengenakan seragam dinas, para pejabat itu dengan lahapnya mengunyah pentol goreng yang dijual di tepi Jalan Pemuda.
Bukan kebetulan para pedagang makanan ringan ini memilih Jalan Pemuda, pasalnya, di tempat ini ada tiga sekolah berjejer di depan para pedagang kecil ini.
Handoko terlihat beberapa kali memanggil sejumlah siswa dan mentraktir mereka makan pentolan di pinggir jalan.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Totoh Hermanto dan Gazali. Para siswa SMK 1 dan SMA itu pun tak malu-malu mencomot pentol yang ditusuk dengan bilah bambu sembari mengucapkan terima kasih kepada para pejabat yang mentraktir mereka.
Kepada para wartawan, Kapolres Berau, AKBP Handoko menegaskan, pihaknya akan menyelidiki para pelaku yang menyebarkan isu pentol berbahan daging kucing.
“Namanya juga isu, jadi informasi itu tidak benar. Buktinya kami semua makan pentolan yang dijual di pinggir jalan. Jadi tidak benar kalau ada pentol yang dibuat dari daging kucing,” tegasnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga menyatakan, isu pentol berbahan daging kucing merupakan isu yang paling tak masuk akal.
Menurutnya, setiap tahun pedagang bakso atau pentol selalu mendapat isu tak sedap macam ini. Mulai dari bakso berbahan baku daging babi, tikus, dan kini kucing.
Namun demi mengurangi kekhawatiran masyarakat, sekaligus membuktikan bahwa iformasi yang beredar hanya isu, pihaknya telah mengirimkan sampel pentol atau bakso yang diperoleh dari berbagai tempat, termasuk tempat penggilingan daging ke laboratorium.
“Hari ini (Selasa 9/8/2016) hasilnya sudah ada, jadi tinggal tunggu hasilnya. Kita buktikan kalau isu yang beredar itu tidak benar,” tegasnya. (*)