NEWSVIDEO
Bekas Galian Intan, Sekarang Lubangnya Menjelma Jadi Danau Seran yang Indah di Kalsel
ALAM Kalimantan Selatan didominasi hutan dan sungai. Laut dan pantainya sedikit dan hanya bisa ditemui di daerah-daerah tertentu
Penulis: Yayu Fathilal | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - ALAM Kalimantan Selatan didominasi hutan dan sungai. Laut dan pantainya sedikit dan hanya bisa ditemui di daerah-daerah tertentu seperti di Kabupaten Tanahlaut, Tanahbumbu dan Kotabaru. Sementara danau tidak ada.
Kalau pun ada, kebanyakan bukan bentukan alam alias lahan hasil pengerukan sumber daya alamnya seperti pasir, intan dan batu bara yang sudah tidak difungsikan lagi oleh pemiliknya. Belakangan ini, di provinsi ini banyak ditemui danau seperti itu dan keberadaan mereka populer di kalangan anak-anak muda melalui media sosial.
Tak heran jika kemudian danau-danau bekas galian itu lantas menjadi tujuan wisata baru bagi warganya. Panorama di sekitarnya pun biasanya didominasi pepohonan dan tumbuhan liar. Dasar danaunya pun sangat jauh berbeda dengan danau alami, terlihat sekali bekas-bekas galiannya jika itu bekas penambangan pasir. Namun jika bekas penambangan intan, pemandangannya berbeda lagi, tak tampak seperti bekas tambang.
Di antaranya adalah Danau Seran yang berada di Jalan Danau Seran, Perumahan Fitria Residence, Jalan Guntung Manggis, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Dulu, danau ini adalah wilayah penambangan intan milik PT Galuh Cempaka yang sudah lama tak beroperasi lagi.
Setelah ditinggalkan pemiliknya yang konon, kata warga setempat, merupakan orang Korea, bekas galiannya ini tak direklamasi alias dibiarkan saja terbengkalai. Hasilnya, lubang-lubangnya pun digenangi air hingga menggenang dan jadilah sebuah danau. Bahkan bangunan pabrik pembuatan intannya masih ada di dekat danau ini.
Danau ini cukup luas dan airnya berwarna hijau jernih. Pemandangan bawah airnya lumayan bagus dan cocok untuk penyuka menyelam. Pengunjung bisa dengan bebas berenang dan menyelam di sana karena arusnya tergolong tenang dan aman.
Danau ini biasanya ramai dikunjungi di akhir pekan. Di sekitarnya ada beberapa penjual makanan dan minuman ringan sehingga pelancong tak usah khawatir bakal kelaparan dan kehausan. Harga yang ditawarkan tak mahal-mahal amat. Cukup merogoh kocek antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000 saja Anda sudah kenyang.
Di dekat area parkir, ada panggung hiburan kecil. Ada band dan penyanyinya para perempuan cantik yang mendendangkan lagu-lagu dangdut.
Untuk kebersihannya, di area daratnya tampak banyak sampahnya, khususnya di daerah yang banyak penjual makanan dan minumannya. Sementara air danaunya tampak bersih, tak tampak ada sampah satu pun. Saking jernihnya, kita bisa melihat apa saja tumbuhan dan bebatuan yang ada di dalamnya.
Danau ini dikelola secara swadaya oleh warga sekitar. Mereka menyediakan beberapa buah perahu bermesin atau kelotok, sepeda air dan perahu dayung untuk disewakan ke pengunjung sehingga Anda bisa berlayar di danau ini.
Di tengah danau ini ada pulau kecil tempat wisatawan bersantai. Menuju ke sana, pengunjung bisa menggunakan kelotok dengan tarif Rp 5.000 per orang. Daya tampungnya sekitar 10 orang. Menyeberangnya sebentar saja sudah sampai.
“Mau keliling danau juga bisa. Seorangnya dikenai Rp 10.000. Mau sendirian atau berombongan, terserah saja,” cetus seorang pengemudi kelotok di sana.
Di pulau kecil itu, ada beberapa tempat tidur gantung dan ayunan yang disediakan untuk wadah pengunjung bersantai. Ada juga yang menggelar tikar dan makan bersama. Mereka tampak menikmati pemandangan alam di sekitar danau. Tak sekadar makan-makan, para anak mudanya banyak juga yang sibuk berfoto-foto.
Di salah satu sudut pulau kecil ini, ada dermaga kecil. Pelancong bisa menyewa sepeda air dan perahu atau jukung untuk berkeliling di sekitar pulau ini. Tarifnya murah saja, yaitu Rp 20.000 untuk sepeda air selama 20 menit dan jukung Rp 20.000 untuk 30 menit.
“Untuk jukung maksimal untuk empat orang. Sepeda air tiga orang,” ujar penjual tiket sepeda air dan jukung di Danau Seran, M Hanif.
Seorang pengunjungnya adalah Rizki. Mahasiswi dari Banjarmasin ini baru kali pertama ke danau ini. Dia sedang menikmati masa-masa libur kuliah bersama teman-temannya.
Dia mengaku banyak mengetahui tentang danau ini dari Instagram. “Ada yang repost-repost gitu. Penasaran kan, lihat gambarnya bagus-bagus. Terus pas mumpung libur nih kami janjian kemari,” katanya.
Akses menuju danau ini tak sulit karena berada di tengah Kota Banjarbaru. Tepatnya di dalam perumahan Fitria Residence di Jalan Guntung Manggis.
Dari Banjarmasin, tinggal melaju ke arah Kota Banjarbaru melalui Jalan Ahmad Yani Km 30. Tepat di sebelah kanan jalan, ada jalan besar bernama Jalan Guntung Manggis. Masuk saja ke situ, berkendara sekitar beberapa menit, Anda akan menemukan Perumahan Fitria Residence di sebelah kiri jalan.
Masuk saja ke perumahan itu ke Jalan Danau Seran. Perumahan ini cukup ramai sehingga soal keamanan di jalan tak terlalu mengkhawatirkan. Jalannya pun beraspal.
Lurus saja beberapa meter, ada jalan yang tak beraspal bercabang tiga. Masuk saja ke situ, terserah mau pilih jalan yang mana karena ketiga cabangnya saling bertembusan sehingga tak perlu khawatir bakal tersesat. Melalui jalan ini hanya beberapa menit sudah tiba di Danau Seran.
Danau ini berada tepat di ujung jalan tersebut. Ada papan kayu kecil bertulisan Selamat Datang di Danau Seran di dekat jalan masuknya.
Mencari lokasinya tak sulit. Rizki yang baru pertama kali ke sini mengaku tak susah mencari lokasinya, padahal dia tak hapal denahnya. Dia dan teman-temannya kemari hanya bermodalkan teknologi GPS di HPnya. “Mudah banget kok mencarinya. Tinggal hidupkan GPS. Sempat nyasar sebentar sih, tapi nggak lama sudah ketemu,” paparnya.
Area parkirnya tak terlalu luas dengan tanahnya yang masih berpasir merah belum diaspal. Parkir kendaraan roda dua dikenai tarif Rp 3.000 dan mobil Rp 5.000.
Wisata di Danau ini dibuka tiap hari dari pukul 08.00 Wita hingga 18.00 Wita. Kalau ingin ke danau ini, sebaiknya di saat cuaca cerah. Jangan lupa juga untuk mematuhi peraturan setempat, yaitu dilarang membuang sampah sembarangan, mabuk-mabukan dan berbuat mesum.