Kapten Amrullah Kini Putus Kontak dengan Dua ABK yang Lolos dari Abu Sayyaf

Kapten Amrullah mengakui sempat bertemu dengan kedua ABK saat berada di Jakarta pada Minggu (28/8/2016) lalu

Editor: Elpianur Achmad
Dok Pribadi
Kapten Amrullah bersama Ismail dan M Sofyan, setelah dipertemukan oleh crisis center di salah satu cafe di Jakarta pada tanggal 28 Agustus 2016. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMARINDA - Publik dibuat bertanya-tanya mengenai keberadaan dua anak buah kapal (ABK) Tug Boat (TB) Charles 00, yang berhasil selamat dari penyanderaan kelompok bersenjata Filipina.

Padahal kedua ABK tersebut telah berada di tanah air sejak tanggal 27 Agustus lalu.

Bahkan Dian Megawati Ahmad yang merupakan istri dari Ismail juga tidak bisa dihubungi nomor ponselnya, setelah dirinya berada di Jakarta untuk menjemput suaminya tersebut.

Selain itu, Kapten Amrullah yang merupakan pengurus Pergerakan Pelaut Indonesia (PPI) Kota Samarinda, yang selama ini setia mendampingi keluarga sandera, juga mengaku tidak tahu menahu keberadaan kedua kru kapal tersebut.

Namun dirinya mengakui sempat bertemu dengan keduanya saat berada di Jakarta pada Minggu (28/8/2016) lalu.

Saat itu, Kapten Amrullah berhasil bertemu dengan Ismail dan M Sofyan, setelah meminta izin dengan crisis center agar dapat berbincang dan bertatap muka dengan keduanya.

Lalu mereka dipertemukan di salah satu cafe yang berada di ibu kota negara itu.

"Saya sempat bertemu dengan mereka di Jakarta. Semua yang atur orang crisis center. Saya dipertemukan di kedai kopi, ya saya berbincang dengan mereka, mengenai kondisi lima kru kapal lainnya," ucapnya saat ditemui pada posko keluarga ABK di kawasan Sungai Lais, Rabu (31/8/2016).

Selain itu, dirinya juga sempat bertanya kepada rekannya sesama pelaut itu tentang proses pembebasan mereka.

Keduanya mengaku tidak tahu jika bebasnya mereka memang disengaja oleh pihak penyandera, yang telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia.

Keduanya mengaku melakukan aksi melarikan diri tersebut merupakan inisiatif keduanya dan tidak disuruh oleh penyendera.

Namun, setelah bertemu dengan pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, melalui tim crisis center, keduanya mendapatkan penjelasan jika pemerintah telah bekerja sama dengan penyandera untuk membebaskan mereka.

"Yang jelas mereka mengaku dengan saya, mereka berinisiatif untuk kabur, tidak disuruh oleh penyandera. Namun, belakangan mereka tahu, jika selamatnya mereka merupakan skenario pembebasan, alias sengaja dibebaskan," ungkapnya.

Lalu, Kapten Amrullah juga sempat menelpon salah satu dari dua ABK yang selamat, pada Senin (29/8/2016) lalu.

Setelah itu dirinya tidak dapat lagi menelepon karena nomor handphone keduanya sudah tidak aktif. Sama halnya dengan nomor handphone istri Ismail, Mega.

"Minggu ketemu langsung, Senin saya sempat telepon, setelah itu nomor handphone tidak aktif. Dan saya tidak tahu lagi keberadaan mereka di mana, sedang dalam proses apa," tutur Kapten Amrullah. (Tribunkaltim.co)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved