Tiga Ribu Batang Galam Dibenamkan di SD Muhammadiyah 9 Banjarmasin
Pembangunan gedung SD Muhamamadiyah 9 Banjarmasin yang terbakar dua tahun silam menelan biaya dari ABPD Provinsi Kalsel sebesar Rp1,2 miliar lebih.
Penulis: Edi Nugroho | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sebanyak 3.000 batang galam dibenamkan ke tanah sebagai fondansi pembangunan SD Islam Terpadu (IT) SD Muhamamadiyah 9 Banjarmasin yang terbakar dua tahun silam.
Ribuan galam dibenamkan agar fondasi gedung SD tersebut kuat dan kokoh.
"Kita ke depan merencanakan empat lantai gedung SD Muhamamadiyah 9 Banjarmasin. Jadi fondansinya harus kokoh. Ada 3.000 buah galam yang sedang kita benamkan ke tanah sebagai fondasi gedung," ucap Humas SD Muhammadiyah 9 Banjarmasin Habib Sholeh, Rabu (19/9/16).
Pembangunan gedung SD Muhamamadiyah 9 Banjarmasin yang terbakar dua tahun silam menelan biaya dari ABPD Provinsi Kalsel sebesar Rp1,2 miliar lebih. Pembangunan gedung yang terbakar itu meliputi satu kantor ruang guru, satu ruang kepala sekolah beserta tata usaha (TU) dan tiga ruang kelas belajar.
"Yaaa, dana pembangunan gedung yang terbakar ini dari dana pos APBD pos Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel sebesar Rp1,2 miliar lebih," ucap Habib.
Habib memperkirakan pembangunan beberapa ruangan ini akan berlansung mulai Agustus Hingga Desember 2016 mendatang. "Mudah-mudahan pembangunan gedung akan rampung pada Desember mendatang," ucap Habib Sholeh.
Menurutnya, bagi orangtua yang mengantar putra-putrinya masuk sekolah SD Islam Terpadu (IT) SD Muhamamadiyah 9 Banjarmasin diharapkan untuk memakai jalur baru untuk pintu masuk dan parkir baik kendaraan roda dua dan empat.
"Kita sudah jalur baru untuk pintu masuk dan keluar siswa, yakni di tanah kosong di samping SD Muhammadiyah 9 Banjarmasin," ujarnya.
Menurut Habib, pembangunan gedung yang terbakar itu meliputi satu kantor ruang guru, satu ruang kepala sekolah beserta tata usaha (TU) dan tiga ruang kelas belajar. Selama pembangunan bangunan yang terbakar maka diberlakukan sistem belajar kelas pagi dan siang.
Untuk kelas I, sambung Habib, masuk sekolah pada pukul 07:30 Wita sampai pukul 10:00 Wita. Sementara kelas II masuk sekolah pukul 10:00 Wita sampai pukul 13:00 Wita. Dan untuk kelas III sampai VI proses belajar mengajar tetap seperti biasa karena memakai kelas di SMP Muhammaddiyah 4 Pekapuran Banjarmasin.
"Untuk kegiatan ekstra kurikuler kelas I dan II untuk selama pembangunan gedung menyesuiakan jadwalnya atau jika tak memungkinkan ditiadakan sementara," kata Habib.
Menurut Habib, pembangunan beberapa ruangan yang terbakar yang bersumber dana dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel ini untuk pembangunan lantai I dan II. Sementara, untuk lantai III dan IV akan dilanjutkan pada waktu lain dengan menggunakan dana dari sumbangan masyarakat dan siswa.
Habib berharap proses pembangunan sejumlah ruangan SD Muhammadiyah 9 Banjarmasin yang terbakar dua tahun silam itu bisa berjalan dengan lancar dalam beberapa bulan ke depan sehingga ruangan baru segera bisa dipakai kembali.
"Kita mohon doa dan dukungan masyarakat untuk pembangunan bangunan di SD IT Muhamadiyah 9 ini," kata Habib (*)
