BPost Edisi cetak
Allahu Akbar, Kami Selamat!, Puluhan TKI Tenggelam di Perairan Batam
Herman baru saja menyelamatkan seorang wanita asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), setelah kapal yang ditumpangi 98 TKI ilegal
BANJARMASINPOST.CO.ID, BATAM - “Selamat kita, dik. Selamat kita. Allahu akbar. Allahu akbar, kami selamat” kata Mala Herman sambil berteriak berkali-kali.
Herman baru saja menyelamatkan seorang wanita asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), setelah kapal yang ditumpangi 98 TKI ilegal dan empat kru tenggelam di Selat Malaka, Rabu (2/11) pagi.
Herman adalah satu dari puluhan korban yang selamat dari ganasnya perairan Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Dia masih syok karena sejumlah teman seperjalanannya tewas tenggelam dan hilang.
Herman sempat menyelamatkan seorang TKW asal Kota Kupang. Disebutkan dia, perempuan itu satu kamp dengannya di Malaysia. “Kami satu kamp. Dia itu korban trafficking,” tutur lelaki berusia 32 tahun itu.
Kapal yang membawa 98 TKI Ilegal mengalami petaka menabrak karang kemudian dihantam gelombang, dan terbalik di perairan Nongsa, Batam, sekitar pukul 05.15 WIB. Data sementara menyebut, 39 penumpang selamat, 19 orang ditemukan tewas, serta 44 orang lainnya hilang.
Diungkapkan, para penumpang kapal itu sudah seperti saudara.
“Saya memang sendiri, tapi mereka yang berada satu kapal dengan saya itu sudah seperti keluarga,” ucap Herman sedih.
Dia menceritakan perjalanan panjang untuk dapat menyeberang ke Batam. Diungkapkan, sejak Selasa (1/11) malam para TKI bertemu di ladang sawit sebelum akhirnya berangkat menggunakan kapal ke Batam.
“Selasa sekitar pukul 18.30 waktu setempat, kami bertolak dari rumah tekong. Saya sampai di sebuah perkebunan sawit sekira pukul 20.00. Kami diturunkan secara cepat, macam binatang, terus dikasih kepada agen. Kami berjalan ke tepi pantai kemudian diberangkatkan,” katanya.(tribun batam/ane/koe/man/leo)
Selengkapnya baca Banjarmasin Post, Sabtu (29/10/2016) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id
