Seputar Kaltara

Kunjungi Perbatasan di Nunukan, Pangdam Sebut Siapkan Transportasi untuk Demonstran, Asal

Jajaran Kodam IV/Mulawarman siap membantu pengamanan aksi Bela Islam Jilid III yang digelar di wilayah Kalimantan Timur maupun Kalimantan Utara.

Editor: Ernawati
TRIBUNKALTIM.CO/NIKO RURU
Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Johny Lumban Tobing. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, NUNUKAN - Jajaran Kodam IV/Mulawarman siap membantu pengamanan aksi Bela Islam Jilid III yang digelar di wilayah Kalimantan Timur maupun Kalimantan Utara.

Bahkan Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayjen TNI Johny Lumban Tobing memastikan akan menyediakan sejumlah fasilitas kepada pendemo yang akan menyampaikan aspirasinya.

Asalkan, demonstrasi dilaksanakan di wilayah masing-masing. Bukan ramai-ramai berdemonstrasi di Jakarta.

"Saya beri fasilitas, transportasi saya kasih, tempat saya siapkan, alat komunikasi kalau perlu. Asal demonya di Kaltim atau Kaltara,” ujarnya, Selasa (22/11/2016) di sela kunjungannya ke perbatasan Republik Indonesia-Malaysia di Kecamatan Siemanggaris, Kabupaten Nunukan.

Demonstrasi dimaksud berawal dari kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, demonstrasi tak kunjung berhenti. Bahkan muncul isu makar dalam rencana demonstrasi dimaksud.

Untuk mengatasi persoalan ini, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo secara tegas meminta prajuritnya selalu siap jika sewaktu-waktu diperlukan.

Johny memastikan, siap melaksanakan instruksi Panglima TNI untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Saya sudah koordinasi ke Kapolda, kalau anarkis itu bukan demo. TNI siap kalau diperlukan," katanya lagi.

Demonstrasi yang berpotensi memecah belah kebhinnekaan ini membuatnya secara tegas melarang warga Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara mengikuti aksi di Jakarta.

Dia juga meminta demonstran menaati aturan demonstrasi dengan menyampaikan aspirasinya secara elegan tanpa anarkis.

"Kalau bisa demo di kecamatan masing masing, di kabupaten masing masing. Saya bilang saya larang, jangan sampai ke Jakarta. Untuk apa? Nanti saya tanya, anda ke sana mau ngapain? Apa yang mau disampaikan? Kan sudah diurus, ada yang ngurus, sudah jelas kok ada yang ngurus,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, saat aksi 4 November lalu, ada 7 warga Kalimantan Timur yang ikut aksi di Jakarta

“Ini nanti apintel prajurit dan personel intel dari polisi agar kerja sama untuk menghalangi, jangan sampai ada yang berangkat walaupun satu orang,” katanya.

Dia memerintahkan prajurit tidak lengah. Prajurit wajib tetap handal dalam bela diri tanpa senjata sehingga mampu menindak lanjuti perintah Panglima TNI agar prajurit siap berjihad untuk melawan pendemo yang sudah melanggar aturan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved