Banjarmasin Post Edisi Cetak
Gloria Estefan : Harapan Baru Kuba
Estefan lewat akun instagramnya, meski pengaruh Castro belum sepenuhnya habis, ada harapan perubahan bagi masyarakat Kuba di masa mendatang
BANJARMASINPOST.CO.ID - Saat masih berusia 9 tahun, Gloria Estefan diboyong keluarganya pindah dari Kuba ke Amerika Serikat. Dia merasakan betul hidup dalam tekanan pemerintahan Fidel Castro yang komunis. Estefan pun buka suara atas wafatnya mantan presiden Kuba tersebut.
Mengutip UsMagazine, Estefan lewat akun Instagramnya, Sabtu (26/11) mengungkapkan pendapatnya serta membagi sebuah foto yang menampilkan para pengungsi di sebuah kapal di tengah laut.
“Meskipun kematian jarang dirayakan, buat saya ini adalah simbol matinya ideologi yang menghancurkan, yang saya percaya telah berpengaruh pada komunitas pengungsi Kuba, dan lahirnya harapan baru dan menunggu-nunggu momen ini datang,” ujarnya.
Penyanyi berusia 59 tahun itu menambahkan, meski pengaruh Castro belum sepenuhnya habis, ada harapan perubahan bagi masyarakat Kuba di masa mendatang. Dari persoalan terpisahnya anggota keluarga, kebebasan berbicara, dan menyampaikan pendapat, terorisme dan kehancuran ekonomi, dan lainnya.
“Semoga kebebasan terus ada di AS, negara adopsi saya, dan semoga kebebasan menginspirasi setiap hati warga Kuba di tanah kelahiran saya, dan seluruh dunia,” ujar Estefan lagi disertai emoji bendera Kuba dan Amerika Serikat.
Estefan, yang lahir di Havana, terbang ke AS ketika Fidel Castro mulai berkuasa.
Ayahnya, Jose Fajardo, adalah tentara Kuba yang beberapa tahun setelahnya ikut perang Vietnam dengan militer AS. Estefan menjadi warga negara naturalisasi AS pada 1974.
Awal tahun ini, peraih empat penghargaan Grammy itu mengatakan bahwa dia tidak akan pernah konser di negara asalnya. “Saya tidak akan bisa tampil di hadapan jutaan warga Kuba, dan seolah tak terjadi apa-apa,” ujarnya.
Estefan menjadi satu dari beberapa selebriti dan musisi yang mengungkapkan pendapatnya mengenai kematian Fidel Castro.
Pentolan Fifth Harmony, Camila Cabello, yang lahir di Kuba lewat akun Twitternya mengatakan; “Tak ada lagi yang saya inginkan selain melihat anggota keluarga yang terpisah kembali bersatu, dan berkumpul bersama, dan semua penderitaan berakhir.”
Teman sesama anggota Fifth Harmony lainnya, Lauren Jauregui, yang orangtuanya berasal dari Kuba, turut bereaksi dengan berbagi foto di Instagram merayakan anti-Castro.
“Sang kecoa telah tiada #FreeCuba. Betapa bahagianya.” ujar dia.
“Saya tahu bahwa nenek saya sedang menari di surga sana, dan menyanyikan lagu-lagu tentang kebebasan,” ungkapnya. (cni)
