Kalsel Menuju 2017
Wali Kota Banjarmasin Berinteraksi dengan Warga Melalui Media Sosial
Keduanya berhasil memenangi Pilkada Kalsel 9 Desember 2015 dengan perolehan suara lebih dari 50 persen.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pelantikan gubernur Kalsel secara terbuka itu akhirnya diikuti dengan pelantikan lima pasang bupati dan wakil bupati serta dua pasang wali kota dan wakil wali kota di Bumi Lambung Mangkurat ini.
Salah satunya pelantikan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina dan wakilnya, Hermansyah.
Keduanya berhasil memenangi Pilkada Kalsel 9 Desember 2015 dengan perolehan suara lebih dari 50 persen.
Tentunya, gaya kepemimpinan Ibnu Sina dan Hermansyah berbeda dengan kepala daerah sebelumnya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Keduanya mencoba agar dekat dengan rakyatnya. Salah satu caranya adalah lewat media sosial.
Ada tiga media sosial yang aktif digunakan Ibnu yakni Facebook, Twitter dan Instagram. Warga bisa berinteraksi dengan Ibnu baik terkait keluhan maupun usulan. Ibnu pun tak berat tangan untuk menanggapinya.
Bahkan dia pernah mengaku, sehari bisa mendapat ribuan keluhan, usulan dan lainnya yang disampaikan lewat akun media sosialnya. Termasuk lewat SMS dan Whatsapp.
Setiap keluhan sering di-capture lalu disampaikan ke pejabat terkait. Setelah itu, dijawabnya keluhan warga tersebut. Praktis ini membuatnya kewalahan. Dia pun meminta pejabatnya untuk membuat aplikasi khusus pengaduan, keluhan dan lainnya dari masyarakat. Selain lewat media sosial, Ibnu kerap menggunakan momentum gowes yang jadi hobinya untuk berinteraksi secara langsung dengan warganya.
Hal ini berbeda dengan kepemimpinan sebelumnya. Misalnya saat Wali Kota Banjarmasin H Muhidin. Dia tidak aktif di media sosial. Meskipun dia juga dikenal dekat dengan warga. Dia kerap gowes ke kawasan yang terpencil untuk mendengar aspirasi. Dari situ, dia bisa tahu apa yang diinginkan warganya. Praktis, ketika warga berkomunikasi, mereka antusias.
Tak ayal, mereka minta foto bareng bersama kepala daerah mereka. Ibnu juga kerap mendekati warga dengan menjadi khatib di masjid-mesjid ketika Salat Jumat. Dari mimbar itu dia mencoba menyampaikan pesan agar warga menjaga Banjarmasin. Sebenarnya, Muhidin juga dekat dengan warga.
Dia kerap mengumpulkan aspirasi warga lewat ketua RT. Para ketua RT secara rutin diundang ke rumahnya untuk konsolidasi. Dalam pemerintahan Ibnu-Herman, ada visi dan misi yang jadi arah kebijakan. Misalnya menjadikan Banjarmasin sebagai Kota Berbasis Sungai dan berpotensi wisata serta menjadikan kota ini sebagai pintu gerbang perekonomian Kalimantan. Selain itu, ada target yang dicanangkannya yakni mencetak 2.500 wirausaha baru selama masa kepemimpinannya.
Artinya tiap tahun ada 500 wirausaha baru yang harus dicetak.Salah satu gerakannya adalah menetapkan tujuh SKPD yang bertanggung jawab atas target ini. Mereka diberi anggaran khusus untuk mewujudkan 2.500 wirausaha baru selama lima tahun.Jika pemerintahan terdahulu mengedepankan pembangunan fisik seperti
Menara Pandang dan Patung Bekantan, Ibnu Herman lebih fokus pada pengembangan sumber daya manusia."Selama pemerintahan saya, saya tak mau membangun bangunan mercusuar lagi. Buat apa bangunan megah kalau banyak warga yang menganggur," katanya. (ire)
