Metro Banjar Edisi Cetak
Bocah yang Mau Selundupkan Zenith ke Lapas Banjarmasin Terus Menangis Saat Ditanya Petugas
Melihat anaknya menangis, sang ibu Mekky Marlinyani (30), langsung mengaku kepada petugas Lapas bahwa Zenith itu pesanan suaminya.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Bintang (8) tahun --- bukan nama sebenarnya--, terus menangis saat petugas Lapas Kelas II Banjarmasin menanyakan asal 390 butir pil Zenith yang ditemukan dalam makanan ringan yang akan diselundupkannya ke dalam penjara.
Melihat anaknya menangis, sang ibu Mekky Marlinyani (30), langsung mengaku kepada petugas Lapas bahwa Zenith itu pesanan suaminya.
"Ini pesanan suami saya. Dia mendekam di sel narkoba,” ujar Mekky kepada petugas.
Kepada petugas, ibu rumah tangga warga Jalan Pekapuran RT31 RW02, Kelurahan Karangmekar, Kecamatan Banjarmasin Timur itu, mengaku sengaja memanfaatkan anaknya untuk membawa Zenith pesanan sang suami agar tidak ketahuan petugas.
Namun, usaha Mekky memanfaatkan putranya yang baru berumur delapan tahun menyelundupkan 390 butir Zenith ke Lapas Kelas II A Banjarmasin berhasil digagalkan petugas. Kini keduanya diamankan di Posekta Banjarmasin barat.
Trik Mekky menyelundupkan Zenith sangat rapi. Untuk mengelabui petugas lapas, dia memasukkan barang haram tersebut ke dalam dua kemasan makanan ringan. Kemudian, sebelum diperiksa petugas lapas, warga Jalan Pekapuran RT31 RW02, Kelurahan Karangmekar, Kecamatan Banjarmasin Timur, itu menyerahkannya kepada sang anak.
Petugas lapas ternyata tidak bisa dikibuli. Semua barang yang dibawa Mekky diperiksa mereka, termasuk dua bungkus makanan ringan yang dibawa anak Mekky. Berkat kejelian petugas lapas, sebanyak 390 butir Zenith yang sudah dicampur dengan makanan ringan itu berhasil digagalkan masuk ke lapas.
"Satu per satu barang yang dibawa Mekky dan anaknya kami pemeriksa. Yang mencurigakan kami adalah pada makan ringan. Makanan ringan berat. Setelah saya teliti, sekalinya ada obat Zenith," ujar petugas lapas.
Petugas lapas langsung menanyai anak Mekky. Yang namanya masih anak-anak, anak Mekky tidak bisa menjawabkan apa-apa. Yang keluar dari mulutnya hanya suara tangisan.
Senin (9/1) sekitar pukul 14.30 Wita, petugas lapas menyerahkan Mekky dan anaknya ke Posekta Banjarmasin barat.
"Kami berusaha keras agar lapas bebas Zenith. Pemeriksaan akan terus kami lakukan sesuai standar dan prosedur yang berlaku," kata Kalapas Teluk Dalam Banjarmasin, Hendra Eka Putra. (lis)
Baca di Harian Metro Banjar Edisi Selasa (10/1/2017)
