NEWSVIDEO

Wow Kerennya! Aneka Sasirangan Karya Siswa SMAN 2 Banjarmasin Ini Menggunakan Pewarna Alam

Pernak-pernik berbahan sasirangan sudah biasa dijual di pasaran. Namun berbeda dengan hasil prakarya siswa kelas tiga SMAN 2 Banjarmasin ini

Penulis: Milna Sari | Editor: Ernawati

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pernak-pernik berbahan sasirangan sudah biasa dijual di pasaran. Namun berbeda dengan hasil prakarya siswa kelas tiga SMAN 2 Banjarmasin ini.

Tampak pernak pernik ini sama dengan aksesoris lain berbahan sasirangan. Hanya saja warna pernak pernik sasirangan tampak hampir mirip. Mulai dari warna kuning, oranye, coklat hingga abu-abu. Warna dari perabotan berbahan sasirangan ini seolah bermain degradasi warna sehingga ada warna kuning tua, dan kuning muda.

Diungkapkan salah satu siswa kelas tiga, Nazwa barang-barang yang mereka pamerkan merupakan prakarya mmyabg mereka buat sendiri. Mulai dari tas, baju, kotak tisu, domoet, sarung botol Hinga taplak meja mereka pamerkan.

Barang-barang itu mereka buat sendiri selama satu semester di kelas tiga. Uniknya perlengkapan berbahan kain sasirangan ini memakai pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan.

Warna kuning misalnya dibuat dari pewarna kunyit, Kayu Ulin untuk warna coklat tua, jambu biji untuk warna kuning kejinggaan, dan gambir untuk warna coklat, sementara Ketapang untuk warna silver.

"Saya buat ikat rambut ini," ujar Nazwa, Kamis (12/1/2017).

Sudah lama SMAN 2 Banjarmasin membuat prakarya sasirangan. Kelas dua diajarkan untuk membuat sasirangan dengan bahan sintetik sementara kelas tiga diajarkan membuat sasirangan dengan bahan alami.

Bahan alami diakui guru prakarya dan kewirausahaan kelas tiga Smada, Asy Syifaa Muhammad sengaja dipilih karena mudah didapat selain itu bahan alami sangat murah dan sering tak dipakai. Kayu Ulin misalnya mereka ambil dari sisa-sisa potongan pembuatan papan Ulin.

Sasirangan sendiri pada awalnya berbahan alami namun kini mulai dimodernkan. Dengan adanya pengajaran tentang sasirangan berwarna alami diharapkan muncul generasi baru yang akan mengembalikan sasirangan kembali ke aslinya dengan berbahan alami.

Warna-warna itu didapat dengan proses direbus. Warna akan dibuat berbeda dengan menciptakan degradasi warna. Dengan menambahkan kapur maka warna akan menjadi lebih muda.

"Semua kita bikin sendiri, tapi ada juga beberapa kitainta tukang jahit, sementara desain semua dari siswa kita," ujarnya.

Bagi pecinta warna-warna kalem atau warna soft, sasirangan berwarna alami ini bisa menjadi pilihan. Meski berbahan alami namun ketahanan warna barang-barang ini ujar Syifaa tak perlu diragukan lagi. Bagi yang memiliki alergi pada kulit dengan bahan alami maka alergi takkan terjadi. (banjarmasinpost.coid/milna sari)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved