NEWS VIDEO
Pegulat Cantik Kalsel Ini Berambisi Bela Indonesia
Latihan keras dilakukan atlet gulat Kalsel tersebut setiap hari di gedung gulat GOR Hasanuddin HM Jalan Pangeran Antasari Banjarmasin.
Penulis: Aprianto | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Keringat mengalir deras dari wajahnya. Namun Rahma Syufia tak memedulikannya. Perempuan berkulit putih berhidung mancung asal Rumania tersebut terus melakukan berbagai gerakan, termasuk yang berbahaya seperti salto.
Latihan keras dilakukan atlet gulat Kalimantan Selatan (Kalsel) tersebut setiap hari di gedung gulat GOR Hasanuddin HM Jalan Pangeran Antasari Banjarmasin.
Setelah melakukan pemanasan, gerakan-gerakan yang berhubungan dengan gulat dilakukannya.
Ada salto depan, salto ke belakang, rol ke depan dan rol belakang.
Ngeri rasanya melihat perempuan yang dulu bernama Nastrusnicu Roxana Andrea itu melakukan gerakan memutar dengan bertumpu pada kepala. Paling ekstrem saat Rahma mulai latihan tanding. Lawannya bahkan bukan atlet putri, melainkan putra.
Rahma saling cengkeram, banting dan kunci dengan Brian Akbar, penyumbang medali emas di kelas gaya bebas 71 kilogram pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat. Brian memang lawan yang sebanding dengannya. Itu karena Rahma merupakan peraih medali emas kelas gaya bebas 75 kilogram pada ajang yang sama.
Latihan di bawah arahan pelatih itu dilakukan Rahma penuh semangat. Atlet kelahiran Resita, Rumania13 Januari 1989 ini memang sejak kecil menyukai gulat. Tak ada paksaan dari orangtuanya. Rahma berlatih gulat sejak usia sembilan tahun di sebuah perkumpulan. Rumania memang dikenal dengan atlet gulatnya.
Perlahan namun pasti, kemampuannya menonjol hingga bisa meraih prestasi untuk katagori junior. Rahma pernah menjadi juara dua kejuaraan junior se-Eropa.
Prestasinya terus menanjak hingga dikenal pengurus Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kalsel. Menjadi pelatih atlet gulat putri PON Kalsel pada 2012 menjadi awal kariernya di Indonesia.
Di Kalsel pula, dia menemukan jodohnya yang juga juga atlet gulat banua yakni Indra Satria Prakarsa. Roxana kemudian menjadi mualaf dan berganti nama menjadi Rahma lalu menikah dengan Indra. Setelah beberapa lama baru dia diakui sebagai warga negara Indonesia.
Setelah mengharumkan nama Kalsel di tingkat nasional, Rahma bertekad kembali meraih prestasi di tingkat international dan mengharumkan nama Indonesia. "Insya Allah akan berjuang dengan maksimal bila masuk pelatnas," katanya, kemarin.
Sambil menunggu panggilan pelatnas, dia terus berlatih dengan keras. Kendati demikian Rahma tak lupa perannya sebagai istri.
"Saat latihan saya dan suami sebagai atlet. Namun saat di rumah, kami membicarakan berbagai hal. Tidak hanya masalah olahraga namun juga berbagai hal terkait aktivitas sehari-hari," akunya.
Indra Safri, pelatih gulat Kalsel, berharap menantunya ini terus semangat berlatih agar berprestasi lagi di tingkat international.
"Kami masih menunggu panggilan pelatnas untuk ASEAN Games 2018. Atlet Kalsel berpeluang dipanggil pelatnas karena pada PON 2016 ada empat atlet Kalsel yang meraih medali emas, termasuk Rahma," katanya. (Banjarmasin Post/Aprianto)