Metro Banjar Edisi Cetak
Lelaki Stres yang Ditembak Aman Jagau Tiga Kali Diduga Miliki Ilmu Kebal
Upiansyah alias Upi (30), lelaki stres korban penembakan pengusaha asal Martapura H Abdurahman Midi alias Aman Jagau, diduga punya ilmu kebal.
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Upiansyah alias Upi (30), lelaki stres korban penembakan pengusaha asal Martapura H Abdurahman Midi alias Aman Jagau, diduga punya ilmu kebal. Pasalnya saat tiga kali ditembak di perut dan dada, korban hanya terjengkang.
Tembakan Aman Jagau itu tidak menewaskan Upi. Pasalnya, pistol yang dipakai mantan pengusaha batu bara yang sekarang jadi pengusaha kelapa sawit ini berpeluru karet. Hantaman peluru karet tersebut hanya meninggalkan rasa sakit dan bekas luka menghitam.
Ibunda Ulpiansyah alias Upi, Sampurniah (52), duduk beralaskan tikar di depan ruang bedah RSUD Ratu Zalecha, tempat di mana Upi dirawat. “Sejak lima tahun lalu anak saya, Upi, mengalami gangguan kejiwaan,” ujar Sampurniah.
Saat penyakitnya kambuh, kata Sampurniah, Upi mengamuk dan merusak barang-barang yang ada di sekelilingnya.
“Tilam dibakarnya, televisi dirusaknya. Bahkan Upi menyerang keluarga. Saya saja pernah dikejar-kejarnya," ujarnya.
Menurut Sampurniah, berbagai upaya sudah dilakukan untuk menyembuhkan Upi, tapi penyakit Upi tidak sembuh.
“Pengobatan medis dan nonmedis sudah kami lakukan. Upi pernah dimandikan di Dalam Pagar. Upi juga sudah empat kali dirawat ke RSJ Sambang Lihum. Tapi penyakitnya kembali kambuh,” ujarnya.
“Aku berfikir, kalaupun Upi mati, aku tidak mengapa. Malah aku bersyukur. Aku khawatir kalau Upi menyerang warga lagi," tambahnya.
Sampurniah mengaku tidak mengetahui mengapa putranya mengalami gangguan kejiwaan.
“Dahulunya Upi baik sekali, bahkan rajin salat. Sampai sekarang, kalau tidak kambuh, anaknya baik saja dan tidak pernah ketinggalan salatnya," ujarnya.
Paman Upi, Nahrau, mengakui dia pernah diamukan Upi. "Saya sempat diparangnya," ujarnya.
Menurut dia, Upi sepertinya memiliki ilmu kebal. “Upi pernah dikeroyok dan ditimpas pakai senjata tajam oleh sembilan pemuda di Pasar Blauran. Tapi dia tidak apa-apa," ujarnya. (wid)
