Travel

Hmmm, Nikmatnya Ikan Bakar Banda Aceh Ini

Lima mobil berjejer rapi di Jalan T Nyak Arief, Simpang Mesra, Banda Aceh, Senin (30/1/2017). Jam menunjukkan pukul 21.15 WIB.

Editor: Ernawati
KOMPAS.com/MASRIADI SAMBO
Pekerja membakar ikan di Warung Awak Awai 2, Jalan T Nyak Arief, Simpang Mesra, Banda Aceh, Senin (30/1/2017) malam. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANDA ACEH - Lima mobil berjejer rapi di Jalan T Nyak Arief, Simpang Mesra, Banda Aceh, Senin (30/1/2017). Jam menunjukkan pukul 21.15 WIB.

Sepanjang jalur di Desa Lamgugup, Kecamatan Syah Kuala, Banda Aceh itu dipenuhi warung.

Semuanya menawarkan menu penganan ikan bakar. Namun, warung Awak Awai lah salah satu warung tertua di sana.

Kami disambut Marzuki, salah seorang pekerja senior di warung itu. Dia berdiri persis di depan tempat ikan segar. “Mau bawal, keurapu atau kakap?” tanya Marzuki.

Kami pun memilih-milih ikan segar itu. Harga ikan bervariasi, tergantung ukurannya. Dari harga Rp 30.000 hingga Rp 130.000 per ekor.

Pengunjung menyantap makanan di Warung Awak Awai 2, Jalan T Nyak Arief, Simpang Mesra, Banda Aceh, Senin (30/1/2017) malam. (KOMPAS.com/MASRIADI SAMBO)
Pengunjung menyantap makanan di Warung Awak Awai 2, Jalan T Nyak Arief, Simpang Mesra, Banda Aceh, Senin (30/1/2017) malam. (KOMPAS.com/MASRIADI SAMBO)

Sebagian pengunjung terlihat bersama keluarganya. Menyantap penganan nan lezat itu.

Warung didirikan tahun 2005 sesaat setelah tsunami melanda provinsi yang dijuluki Serambi Mekkah itu. “Dulu pekerjanya hanya tiga. Saya salah satunya. Warung ini milik Pak Marwan,” ujar Marzuki ramah.

Dia pun terlihat senang ketika kami memotret. Setelah ikan dipilih, Marzuki lalu membersihkannya.

Membawa pada lokasi pembakaran ikan tepat di sisi kanan warung itu. Sehingga, pengunjung bisa melihat proses ikan itu dipanggang.

“Kepala ikannya dibuat asam pedas, sedangkan badannya kita panggang saja,” kata Marzuki menawarkan menu pada kami.

Lalu, kami pun menyetujui menu yang ditawarkan. “Di sini, ada juga cumi-cumi dan udang. Enak juga. Ini andalan kami,” katanya.

Sekitar 30 menit ikan bakar pun dihidangkan.

Pelayan juga menawarkan aneka jus untuk minuman pembuka sembari menunggu ikan selesai dibakar.

Khusus untuk bumbu kecap, warung itu menyiapkan cabai rawit terpisah.

Sehingga, jika kurang pedas, silakan menggiling cabai rawit itu dibalur kecap manis atau kecap asin.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved