Berita Kabupaten Banjar

Bocah Karangintan Tarik Perhatian Anggota DPR RI

Amelia (3,5) hanya bisa terbaring di kasur tipis rumah orangtuanya di Desa Sungaialang RT 02 Kecamatan Karangintan, Kabupaten Banjar.

Penulis: Rendy Nicko | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/rendy nicko
Amelia (3,5) hanya bisa terbaring di kasur tipis rumah orangtuanya di Desa Sungaialang RT 02 Kecamatan Karangintan, Kabupaten Banjar. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA – Amelia (3,5) hanya bisa terbaring di kasur tipis rumah orangtuanya di Desa Sungaialang RT 02 Kecamatan Karangintan, Kabupaten Banjar.

Meski anak seusianya sudah bisa berlari dan bermain di luar rumah, Amelia hanya bisa terbaring. Tubuhnya tak kuasa mengangkat beban kepalanya yang sangat besar.

Amelia adalah anak piatu. Ibunya meninggal saat ia masih bayi. Kini Amelia dirawat oleh Masriah yang dinikahi ayah Amelia bernama Sukriansyah.

Rumah yang ditempati Amelia berbahan kayu ulin. Ukuran rumahnya terbilang kecil dan hanya terdiri dari satu kamar.

Ketua RT 02 Kecamatan Karangintan Siti Zubaidah menjelaskan, sebenarnya Amelia sempat ditangani namun prosesnya sempat terhenti karena pihak keluarga menyerah.

“Biayanya sebenarnya ditanggung BPJS tapi biaya transportasi ke rumah sakit yang membuat keluarga menyerah meskipun sebenarnya biayanya ditanggung oleh pemerintah desa,” ungkapnya.

Amelia adalah satu potret seorang bocah yang perlu uluran tangan. Ia menderita hidrocephalus sejak usia tiga bulan. Ketiadaan biaya membuat penanganan terhadap Amelia tak maksimal.

Selain Amelia, di Karangintan juga ada satu bocah lagi yang perlu uluran tangan. Adalah Raudatul Latifah (5). Latifah adalah anak pasangan Bawaihi dan Eliyana warga RT 3, Desa Mandiangin Timur, Kecamatan Karangintan.

Sudah beberapa tahun terakhir ia harus menahan sakit akibat kelainan jantung bawaan.

“Dia sering cepat lelah, harus buka baju karena sering kepanasan, kadang kalau lelah di sekolah dia minta pulang duluan,” kata Eliyana.

Kelainan jantung bawaan membuat Latifah mudah lelah. Jika nutrisi dan gizinya tak diperhatikan, badannya akan drop.

“Alhamdulillah sekarang karena makannya kami perhatikan jadi sudah lumayan,” timpal sang ayah.

Kepala Puskesmas Karangintan 2 Rida Husni menjelaskan, Amelia maupun Latifah sudah mendapatkan tindakan medis. Petugas pelayanan kesehatan juga rutin memantau kondisi keduanya.

“Khusus untuk Amelia yang menderita hidrocephalus masih menunggu hasil pemeriksaan dari dokter apakah bisa dioperasi atau seperti apa. Rencana tindakan medis akan dilakukan di RSUD Ulin,” paparnya.

Kondisi kedua bocah tersebut menarik perhatian Anggota DPR RI HM Aditya Mufti Ariffin. Legislator Banua itupun mengunjungi kedua bocah ini dan menyatakan kesiapannya membantu hingga keduanya bisa sembuh. Ia berharap pengobatan kedua bocah bisa terus berlanjut.
“Jangan sampai putus di tengah jalan, kami dari PPP siap membantu,” ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Opi ini mengunjungi kedua bocah malang tersebut karena mendapat informasi dari para anggota DPRD asal PPP di DPRD Kabupaten Banjar yakni Ketua Komisi I Mulkan dan Wakil Ketua Siti Zulaikha.

Ketiganya lantas memutuskan mengunjungi dua bocah malang tersebut sambil memberikan bantuan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved