Proyek Kereta Api Kalsel
Jalur Kereta Api Kalsel Ditarget Tuntas 2019, Banjarmasin-Rantau Cuma Perlu 45 Menit
Hasilnya, jalur Banjarmasin-Tanjung Kabupaten Tabalong sepanjang 196 kilometer menjadi prioritas pertama. Jalur transportasi ini harus sudah selesai p
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Rencana pembangunan jalur kereta api di Kalimantan Selatan terus dimatangkan pemerintah. Kementerian Perhubungan menggelar rapat bersama Pemprov Kalsel pada Senin (22/5/2017). Hasilnya, jalur Banjarmasin-Tanjung Kabupaten Tabalong sepanjang 196 kilometer menjadi prioritas pertama. Jalur transportasi ini harus sudah selesai pada 2019.
Pada tahun yang sama pula, jalur Banjarmasin-Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah sejauh 194 kilometer juga harus rampung.
Kasi Pemanduan Moda dan Pengembangan Dinas Perhubungan Kalsel, Akhmad Husaini, menjelaskan proyek jalur kereta api Trans-Kalimantan dilaksanaan Dirjen Perkeretaapian.
“Jika melihat pemaparan, di Kalsel dibagi beberapa segmen,” terang Husaini.
Segmen pertama, jalur Tanjung-Paringin Kabupaten Balangan, Kandangan (Hulu Sungai Selatan dan Rantau (Tapin). Jalur ini sudah menjalani tahap analisa dampak lingkungan (amdal), detail engineering design (DED) dan studi kelayakan.
Sedang segmen dua yang meliputi Rantau-Martapura (Banjar)-Banjarbaru-Banjarmasin sudah dilakukan studi kelayakan. Sementara amdalnya belum.
Sedangkan untuk segmen tiga yakni Marabahan-Anjir Pasar-Wanaraya-Handil Bakti-Sungai Tabuk, amdal dalam pembahasan di kementerian.
“Untuk studi kelayakan, pembebasan lahan, pola kontruksi, itu semua kementerian. Dana untuk semua perkeretaapian di Trans-Kalimantan antara Rp 70 triliun dan Rp 79 triliun. Untuk Kalsel belum tahu,” kata Husaini.
Husaini juga mengaku belum mengetahui kisaran harga tanah yang akan dibebaskan. “Dishub dilibatkan di tim pendampingan dan monitoring,” kata dia.
Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, Riswandi, mengatakan proyek ini harus didukung. “Arus manusia dan barang akan lebih cepat dengan menggunakan kereta api. Selain itu menekan biaya.
Barang dan jasa akan lebih kompetitif. Itu sudah hukum pasar. Saya pikir siapapun akan setuju,” ujarnya.
Namun dia meragukan proyek tersebut akan selesai pada 2019. Ini juga terkait anggaran pemerintah. Apalagi sebagian lahan belum dibebaskan.
Pembangunan jalur kereta api Trans-Kalimantan yang melalui Rantau, mendapat respons positif warga Tapin. Satu di antaranya Kepala Dinas Perhubungan Tapin H Tahir.
Tahir mendampingi rombongan Kementerian Perhubungan meninjau beberapa titik rencana lintasan kereta api, beberapa bulan lalu. Salah satunya adalah Kompleks Pasar Baru Keraton.
Tahir, saat ditemui pada Selasa (23/5), mengatakan di kompleks tersebut akan didirikan stasiun.