Berita Banjarmasin

Calisthenics Training, Latihan Bikin Perut dan Paha Ideal yang Kian Digemari

Sejak dibuka beberapa bulan lalu banyak warga yang tertarik mengikuti kelas ini. Kebanyakan merupakan kalangan ibu-ibu muda.

Editor: Elpianur Achmad
Halaman 13 Harian Banjarmasin Post Edisi Kamis (1/6/2017) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Perkembangan dunia kebugaran atau yang biasa disebut fitnes, kini tak lagi identik hanya dengan treatmill, angkat beban atau pembentukan otot lain. Jika sebelumnya kita mengenal calisthenics training yang memakai berat badan sendiri sebagai tumpuan, kini berkembang functional training atau gerakan olahraga yang mengacu pada gerakan tubuh sehari-hari.

Banyak orang tentu takkan menyangka dengan latihan ini. Namun olahraga ini sedang digemari para pencinta olah tubuh di Kalsel, khususnya di Kota Banjarbaru. Pelatih functional training di Chichi Fitnes Centre Banjarbaru, Kiky, satu kelas functional training yang ia buka sudah penuh.

Sejak dibuka beberapa bulan lalu banyak warga yang tertarik mengikuti kelas ini. Kebanyakan merupakan kalangan ibu-ibu muda. "Saya sampai menutup kelas privat saya karena peminat yang kini semakin banyak," ujarnya.

Functional training berbeda dengan fitnes namun masih sedikit mirip. Olahraga ini tidak hanya mengambangkan satu otot saja namun seluruh tubuh turut dibentuk. Jika biasanya fitnes mengangkat beban untuk membentuk otot lengan saja, tapi functional training seluruh otot juga ikut dibentuk. Gerakan untuk mengangkat beban pun juga berbeda.

Pada alat kettle bell misalnya, yang merupakan alat angkat beban saat functional training diangkat dengan gerakan yang biasa tanpa harus memaksa otot lengan untuk mengangkatnya. Kettle bell sendiri merupakan beban berbentuk teko yang juga memiliki berat delapan hingga 12 kilogram.

Dengan latihan angkat beban ala functional training maka tak hanya otot lengan yang dibentuk namun juga otot perut, paha dan otot lain. "Dalam satu gerakan semua otot ikut dilatih," ujarnya.

Terlebih bagi perempuan, tak banyak perempuan yang mau tubuhnya berotot besar. Meski kuat dan berotot perempuan biasanya menghendaki tubuh yang proporsional tanpa hanya lengan yang besar atau hanya perut yang ramping namun semua bagian tubuh lain juga turut menyesuaikan.

Sebab itu functional training menjadi pilihan agar seluruh anggota tubuh dilatih dan dibentuk hingga sempurna. Dikarenakan olahraga ini memakai gerakan sehari-hari maka tak perlu khawatir akan cedera. Gerakan yang dipakai sangat sederhana namun memiliki hasil optimal.

Perempuan yang tergabung dalam asosiasi pelatih kebugaran Indonesia ini mengatakan olahraga jenis ini erat kaitannya dengan mengangkat, mendorong, menarik, dan berlari. Intinya adalah menggerakkan tubuh dari bawah ke atas dan sebaliknya, kanan ke kiri dan sebaliknya, depan ke belakang dan sebaliknya. (rii)

Baca di Harian Banjarmasin Post Edisi Kamis (1/6/2017)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved