Berita Hulu Sungai Tengah

Wabup Akui Pasar Hanyar Semrawut, Masyarakat Pun Diminta Maklum

Wabup mengatakan, masyarakat HST, tentu ingin segera melihat hasil pembangunan pasar modern tersebut.

Penulis: Hanani | Editor: Murhan
Banjarmasinpost.co.id/Hanani
Kondisi Pasar Hanyar Barabai kini makin semrawut dan kumuh pascapembongkaran kawasan agrobisnis untuk membangun pasar tradisional modern. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah mengakui kondisi Pasar Hanyar Barabai kini makin semrawut dan kumuh pascapembongkaran kawasan agrobisnis untuk membangun pasar tradisional modern.

Lapak-lapak ditempati pedagang secara tak beraturan hingga terkesan berserakan di mana-mana. Bahkan, para pedagang yang tak mau diatur, menempati bahu jalan nasional untuk berjualan, yaitu di depan pintu gerbang masuk terminal.

“Kami berharap masyarakat memaklumi kondisi ini. Selama proses pembangunan pasar tradisional modern, tentu banyak pihak yang merasa dirugikan. Terutama dalam hal penataan tempat berjualan dan lapak. Kondisi bersih, rapi dan teratur akan dikembalikan pemerintah kabupaten, jika pasar Tradisional Modern yang sedang dibangun selesai,”kata Wakil Bupati HST HA Chairansyah, saat Safari Ramadan di Masjid As Syuhada, di Desa Banua Budi, Barabai, Selasa lalu.

Wabup mengatakan, masyarakat HST, tentu ingin segera melihat hasil pembangunan pasar modern tersebut. Jika sudah selesai dan siap digunakan, pedagang lama yang telah terdata di Dinas Pedagangan mendapat prioritas menempati pasar modern tersebut.

Jika pasar modern selesai, jelas Wabup, Pasar Hanyar Barabai harus kembali bersih, dan tak ada lagi yang menempati jalan akses ke pasar, seperti sekarang.

Saat ini pemkab terpaksa memberi toleransi karena tak punya lahan lain untuk menampung sementara pedagang. Sementara, SPBU di sekitar lokasi Pasar Hanyar, pantauan BPost, Jumat (9/6/2017) masih terlihat operasional.

Sejak dibangun Pasar Modern yang ditarget selesai Desember 2017 mendatang tersebut, PKL yang dulu menempati lokasi area agrobisnis kini berjualan di jalan.

Masing-masing pedagang membangun tempat berjualan sementara, secara swadaya. Mereka adalah pedagang sayuran, buah-buahan, pancarakinan, hingga warung teh dan nasi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved