Tak Mampu Bayar Bensin untuk Ambulans, Jasad Keponakan Ditenteng di Bahu Pakai Sepeda
Sebab petugas rumah sakit meminta biaya untuk membeli bahan bakar mobil ambulan 800 rupee atau setara Rp 165 ribu.
Penulis: Restudia | Editor: Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Seorang pria di Uttar Pradesh, India harus rela membawa mayat keponakannya dengan di atas bahu dengan menggunakan sepeda.
Pamannya, Brij Mohan membawa ponakannya, Poonam yang meninggal karena diare parah pada Senin pagi di salah satu rumah sakit pemerintah.
Awalnya pihak rumah sakit menawarkan ambulan untuk membawa jasad gadis mungil itu, tapi keluarga menolaknya.
Sebab petugas rumah sakit meminta biaya untuk membeli bahan bakar mobil ambulan 800 rupee atau setara Rp 165 ribu.
Dilansir dailybashkar, kondisi keluarga pasien memang sangat mengkhawatirkan. Untuk biaya rumah sakit saja masih menunggak.
Apalagi dibebankan biaya pengangkutan jenazah. Awalnya ayah bayi berusia 7 bulan, Anant Kumar mengungkapkan tak memiliki uang.
Ia berharap bisa mendapatkan bantuan dari sopir ambulans untuk membawa jenazah anaknya, tapi mereka menolak.
Anant kemudian mendekati sopir ambulan lain untuk meminta pertolongan, Sopir lain tak memintanya biaya bahan bakar, tapi malah meminta sewa mobil.
Anant akhirnya hanya bisa duduk terdiam, putus asa dengan kondisi yang ada.
Adik iparnya dan istrinya tiba di lokasi, Anant pun akhirnya menyerahkan jasad anaknya kepada adik iparnya untuk dibawa ke rumah.
Adik iparnya menenteng jasad keponakannya sejauh 10 kilometer dari rumah sakit menuju tempat tinggalnya di Kota Sirathu, Kaushambi.
"Bagaimana saya bisa membayar biaya bahan bakar? Untuk biaya pengobatan saja kita kehabisan uang," beber Brij.
Sementara itu usai menyerahkan putrinya pada adik iparnya, Anant memilih pergi untuk mencari pekerjaan.
Anant yang berprofesi sebagai buruh di desa Malak Saddi memilih mencari pekerjaan di Allahabad untuk membayar sisa biaya perawatan di rumah sakit.
Kejadian ini cukup menggemparkan di pemerintah setempat, meski bukan kali pertama terjadi.
