Sekolah 8 Jam Sehari

Ini Plus Minus Sekolah Delapan Jam atau Full Day School

Kebijakan delapan jam belajar dalam lima hari sekolah, yang bakal diterapkan pemerintah pada tahun ajaran 2017/2018, memiliki banyak dampak positif.

Editor: Elpianur Achmad
Halaman 1 Harian Banjarmasim Post Edis Cetak Jumat (16/6/2017) 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kebijakan delapan jam belajar dalam lima hari sekolah, yang bakal diterapkan pemerintah pada tahun ajaran 2017/2018, memiliki banyak dampak positif dan hanya sedikit negatifnya.

“Membaca penjelasan Mendikbud (Muhadjir Effendy), terlihat sekali bahwa ada upaya membuka ruang belajar yang lebih luas dari sekolah,” kata Henny Supolo Sitepu, Ketua Yayasan Cahaya Guru, belum lama tadi.

Dijelaskan dia, delapan jam yang dihitung sebagai proses belajar siswa itu sudah termasuk berbagai aktivitas tambahan yang dilakukan siswa setelah kegiatan persekolahannya.

Sehingga berbagai kegiatan ekstrakurikuler, baik yang dilakukan sekolah maupun di luar sekolah akan dihitung sebagai proses belajar yang dilaksanakan siswa.

“Tugas gurulah untuk memiliki catatan kegiatan-kegiatan siswa yang dimasukkan sebagai suatu upaya penguatan pendidikan karakter,” kata Henny.

Henny berpendapat, siswa perlu diberi peluang luas untuk mengembangkan berbagai minat usai kegiatan sekolah, baik yang bernuansa spiritual, olahraga, kesenian, dan komunitas.

Guru perlu mencatat perkembangan siswa pada kegiatan-kegiatan tersebut.

“Tugas tambahan inilah yang mungkin menjadi bagian dari penambahan jam kerja yang dimaksudkan sebagai delapan jam per hari,” cetus dia.

Menurut Henny, meskipun dari dulu masyarakat sudah tahu bahwa tugas guru tidak berhenti pada saat selesai mengajar, baru sekarang ini ‘tugas-tugas tambahannya’ itu benar-benar akan dihitung.

“Menurut saya, ini merupakan terobosan. Idealnya, apa yang disebut tiga pusat pendidikan, yaitu rumah, sekolah dan masyarakat bisa bekerja sama dalam mengembangkan karakter siswa,” ucap dia.

Minusnya, lanjut dia, apabila sekolah memahami gagasan ini hanya sebatas pemanjangan waktu sekolah. “Bilamana itu terjadi, maka yang akan terasa hanyalah suatu beban,” kata Henny.

“Beban juga akan terasa bilamana sekolah tidak cukup kreatif melihat potensi lingkungan sebagai pintu masuk kegiatan tambahan untuk menguatkan karakter siswa,” tambahnya.

Mendikbud Muhadjir Effendy sebelumnya menjelaskan, melalui pendidikan belajar delapan jam itu, jangan dibayangkan siswa akan berada di kelas sepanjang hari.

“Proporsinya lebih banyak ke pembentukan karakter, sekitar 70 persen dan pengetahuan 30 persen,” kata Muhadjir. (Kompas.com)

Baca Lebih Lengkap di Harian Banjarmasim Post Edis Cetak Jumat (16/6/2017)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved