Sekolah 8 Jam Sehari

NEWS ANALYSIS, Dosen FKIP ULM Moh Yamin: Anak Rentan Stres dan Frustrasi

Salah satu perubahan kebijakan pendidikan adalah munculnya pernyataan Muhadjir Effendy yang akan memberlakukan full day school.

Editor: Elpianur Achmad
Halaman 1 Harian Banjarmasim Post Edis Cetak Jumat (16/6/2017) 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pandangan publik muncul begitu dilantiknya Muhadjir Effendy sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Mengarah kepada kemungkinan suatu kebijakan baru. Salah satu perubahan kebijakan pendidikan adalah munculnya pernyataan Muhadjir Effendy yang akan memberlakukan full day school.

Konsepnya adalah siswa belajar cukup lima hari terhitung Senin sampai Jumat. Sedang Sabtu libur sehingga total libur anak sekolah menjadi Sabtu dan Minggu. Apakah hal demikian semakin meningkatkan kualitas pendidikan atau justru menghambat pembangunan pendidikan bagi anak didik.

Terlepas apapun pertimbangannya, mendikbud sepertinya belum melakukan kalkulasi matang dan berdasar hasil penelitian. Diberlakukannya full day school apakah bisa menjadi bagian dari upaya meminimalisasi tindakan menyimpang anak atau sebuah sensasi belaka.

Menurut Paulo Freire, kakeknya para filosof pendidikan, full day school sangat tidak mendidik dan demokratis. Konsep pendidikan sedemikian akan membunuh potensi kebebasan dan kemandirian anak didik untuk menjadi seseorang yang merdeka, dan bebas. Dalam konsep full day school, anak didik ibarat bejana kosong dimana dia harus menerima sekian banyak pelajaran yang sudah dikonsepsikan dan direncanakan oleh sekolah serta guru.

Tatkala anak didik sudah seperti itu nasibnya, jangan harap anak didik mampu mengembangkan dan memajukan kreativitas belajarnya.

Anak didik tidak mampu menjadi dirinya sendiri sebagai makhluk yang otonom dan independen. Dalam full day school, tersimpan kepentingan-kepentingan sepihak agar anak didik menuruti dan mengikuti apa yang diinginkan pihak sekolah walaupun itu menyiksa fisik dan psikis anak didik. Full day school sangat indoktrinatif. Implikasinya, anak didik rentan stres dan frustrasi. (kur)

Baca Lengkap di Harian Banjarmasim Post Edis Cetak Jumat (16/6/2017)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved