Berkah Ramadan
TAUSYIAH: Menerima Kritikan
Tujuan kritik seharusnya untuk perbaikan dan penguatan. Untuk dapat menerima kritik kita perlu membiasakan sifat lapang dada dan luas pandangan.
Dr Mutohharun Jinan MAg, Dosen Pascasarjana Unmuh Surakarta
BANJARMASINPOST.CO.ID - TIDAK mudah menyikapi kritikan yang diarahkan kepada kita. Kritik pada dasarnya menunjukkan adanya kekurangan atau kelemahan.
Tujuan kritik seharusnya untuk perbaikan dan penguatan. Untuk dapat menerima kritik kita perlu membiasakan sifat lapang dada dan luas pandangan.
Lapang dada dan luas pandangan adalah dua frase yang saling terkait dan saling melengkapi. Lapang dada adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan sikap terbuka, sikap menampung berbagai informasi dan nasihat, sikap tidak mudah tersinggung.
Sedangkan luas pandangan, mengandung pengertian keluasan ilmu pengetahuan, penguasaan banyak persoalan, berpengalaman, dan keluasan perspektif dan wawasan. Setiap orang menghadapi masalah dalam hidupnya, terkadang terasa berat terkadang ringan secara silih berganti.
Begitu juga, setiap orang menjumpai saat-saat sangat membahagiakan namun dalam waktu tidak lama berubah menjadi menyedihkan dan memberatkan. Dalam situasi apapun agaknya lapang dada mampu menjadi penyeimbang sehingga seseorang tidak terjerumus dalam kesombongan pada saat sedang begembira, dan tidak putus harapan saat sedang dilanda kesedihan.
Sikap lapang disinyalir dapat menjadikan pemiliknya sebagai calon penghuni surga. Sebagaimana kisah seorang pemuda Anshar yang lewat ketika Nabi Muhammad SAW dan sahabat sedang dalam satu majelis.
Selengkapnya baca harian Banjarmasin Post, Kamis (22/6/2017), atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id
