Berita Internasional

Dipaksa Tes Keperawanan dan Menerima Suami Beristri Lagi, Pengantin Wanita Ini Memilih Bunuh Diri

Mempelai wanita berusia 18 tahun dari Tajikistan ini memilih bunuh diri dengan meminum cuka mematikan beberapa jam usai pesta pernikahannya.

Editor: Elpianur Achmad
Rajabbi dan suaminya 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Mempelai wanita berusia 18 tahun dari Tajikistan ini memilih bunuh diri dengan meminum cuka mematikan beberapa jam usai pesta pernikahannya.

Rajabbi memilih bunuh diri usai dipaksa suaminya, Zafar Pirov, 24 tahun untuk melakukan dua tes keperawanan.

Suaminya, Zafar tetap tak mempercayai jika ia masih perawan, meski sudah lolos di tes keperawanan yang pertama.

Mempelai pria bersikaras, istrinya harus tetap menjalani dua tes keperawanan lagi.

Rajabbi yang tak kuat dengan desakan suaminya memilih bunuh diri. Ia menelepon orangtuanya sebelum melakukan aksi mengakhiri nyawanya.

tes keperawanan
Rajabbi dipaksa tes keperawanan (dailybashkar)

Kepada orangtuanya, Rajabbi mengaku bukan hanya tentang tes keperawanan yang dipermasalahkannya, tetapi keinginan suami yang baru dinikahinya untuk beristri dua.

Pihak keluarga kini melaporkan kasus ini hingga ke presiden seperti dilansir dailybashkar.

Suami Rajjabi kini menghadapi tuntutan 8 tahun penjara dengan tuduhan penyebab istrinya melakukan bunuh diri.

Pemeriksaan keperawanan memang umum dilakukan di Tajikistan. Melakukan hubungan seks sebelum menikah adalah hal tabu.

Sayangnya hanya kaum wanita yang harus menjalani tes keperawanan sebelum menikah.

Calon pengantin yang gagal dalam tes keperawanan akan mendapatkan hukuman yang mengerikan.

Dilaporkan Radio Free Europe, beberapa wanita harus menerima hidung dan telinganya dipotong.

Ada pula yang dipaksa memakai pakaian kotor dan dikirim kembali ke rumah orangtuanya.

tes keperawanan
Rajabbi (dailybashkar)

Beberapa bahkan menjadi korban pembunuhan, mayatnya dikirim ke rumah orangtuanya.

Di negara lain, seprai yang digunakan ketika malam pengantin, harus ada noda darah yang membuktikan keperawanan pengantin wanita.

Padahal secara medis selaput dara pada wanita bisa robek karena beberapa alasan. Seperti mengendarai sepeda, berenang.
Noda darah di malam pertama bukan bukti keperawanan seorang wanita. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved