Zin Evie Pilih Latih Senam Zumba Warga Pinggiran
Zin Evie ingin memberi kesempatan pezumba muda untuk berkreasi di Banjarmasin. Karena itu, ia lebih banyak beraktivitas di luar daerah.
Penulis: Khairil Rahim | Editor: BL Roynalendra N
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Zin Evie adalah seorang instruktur zumba yang sangat energik. Ia selalu bersemangat dan tersenyum ceria ketika mengajak dan menyemangati para peserta zumba untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama musik.
Perempuan cantik bernama lengkap Evie Januar ini merupakan salah satu istruktur zumba ternama di Kalimantan Selatan. Meski namanya belum begitu familiar, namun Zin Evie ternyata cukup populer di luar Banua ini.
"Di Banjarmasin, saya hanya sebatas menjadi instruktur di sanggar. Hampir tidak pernah tampil di luar. Saya justru banyak tampil menjadi instrtuktur zumba di luar daerah," ucap Zin Evie kepada BPost, Sabtu (05/08/2017).
Mengapa lebih banyak tampil di luar? Ternyata Zin Evie punya alasan tersendiri yang elegan. Dirinya ingin memberi kesempatan kepada pezumba yang lebih muda untuk berkreasi di Banjarmasin. Karena itu, dirinya lebih banyak beraktivitas di luar daerah.
"Sebelum zumba, saya instruktur senam erobik. Lama juga saya berkecimpung di Kota Banjarmasin juga. Karena itu, saya berharap sekarang yang muda yang tampil untuk menunjukkan kemampuannya," tandas Zin Evie.
Kecintaannya kepada zumba juga patut diacungi jempol. Pasalnya, Zin Evie lebih memilih melatih pezumba yang berada di wilayah pinggiran Kota Banjarmasin. Sekaligus dirinya bersosialisasi tentang pentingnya zumba untuk kesehatan.
Karena itu pula, Zin Evie memilih melatih zumba di sanggar kecil dan sederhana di kawasan Sungai tabuk, Kabupaten Banjar.
"Saya melihat warga di sana masih belum banyak yang mengenal zumba. Ketika kemudian diminta, saya bersedia menjadi instruktur di sana meski tempatnya kecil dan sangat sederhana," ucapnya.
Warga setempat, terutama kalangan ibu-ibu pun sangat antusias bergabung. Awalnya hanya beberapa orang, lama-kelamaan menjadi puluhan orang lebih yang aktif ikut zumba. Bahkan, sekarang tempatnya tak mampu lagi menampung peserta.
“Saat pertama melatih, saya terenyuh melihat kondisi mereka yang umumnya hanya berbusana seadanya. Tapi, yang membuat saya senang, mereka sangat bersemangat ikut berlatih," tutur Zin Evie.
Setelah member makin banyak dan warga kian antusias, keputusan pahit pun harus ditelan yakni ketika sang pemilik sanggar memutuskan untuk alih profesi. Member yang banyak pun sedih dan kecewa mengingat mereka sudah mulai merasakan manfaat zumba.
"Banyak member bertanya kemana akan berlatih lagi. Mereka tidak mau ikut latihan di sanggar yang berada di tengah kota karena merasa minder. Kegundahan itu yang bikin saya sedih," aku Zin Evie.
Selengkapnya simak di koran Banjarmasin Post edisi, Minggu (06/08/2017).
(khairil rahim)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/zin-evie-instruktur-zumba_20170805_183902.jpg)