Porprov 2017
Diterpa Isu Ini, Banjarmasin Tetap Yakin Raih 282 Medali di Porprov
Selain membahas persiapan KONI Banjarmasin menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Tabalong.
Penulis: Burhani Yunus | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Ketua dan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menggelar pertemuan di Sekretariat KONI Banjarmasin, Selasa (15/8/2017).
Selain membahas persiapan KONI Banjarmasin menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Tabalong.
Ketua KONI Banjarmasin H Djumadri Masrun mengatakan, dalam rapat tersebut membahas jadwal pelepasan, perlengkapan atlet, keberangkatan, penginapan, akomodasi dan komsumsi atlet selama berada di kota Tanjung, Kabupaten Tabalong.
"Selain itu kita juga membahas adanya isu pemangkasan anggaran tambahaan KONI Banjarmasin," kata H Djumadri Masrun.
H Djumadri Masrun mengatakan, kontingen Banjarmasin sebanyak 970 orang. Hal tersebut belum temasuk Kepala Dinas dan Anggota DPRD Banjarmasin.
"Kita sengaja mengikutsertakan Dinas Kota Banjarmasin dan anggota DPRD Banjarmasin agar mereka mengetahui dana hibah yang diterima KONI Banjarmasin," kata H Djumadri Masrun.
Dikatakan pak Jum demikian H Djumadri Masrun disapa KONI Banjarmasin mengikuti seluruh cabang olahraga yang dipertandingkan dengan menargetkan meraih 282 medali.
Pak Jum mengatakan, 282 medali tersebut diantaranya 125 medali, 100 perak dan 75 perunggu.
Pak Jum mengancam akan mundur sebagai Ketua KONI Banjarmasin kalau pemerintah Banjarmasin memotong usulan anggaran tambahan sebesar Rp 12 miliar yang pihaknya usulkan
Dijelaskan Pak Jum sebelumnya dalam anggaran APBD murni KONI Banjarmasin mengusulkan anggaran Porprov X sebesar Rp 15 miliar. Namun oleh Pemerintah Kota Banjarmasin dana hibah tersebut hanya disetujui Rp 5,7 miliar. "Dari dana ibah sebesar Rp 5,7 miliar itu dipotong untuk Peseban Rp 500 juta," jelasnya.
Pada anggaran APBD tambahan KONI mengusulkan dana tambahaan sebesar Rp 12 miliar sudah temasuk bonus atlet peraih medali emas sebesar Rp 25 juta, tambahan uang saku atlet.
"Jujur saja sekarang kasihaan atlet mereka hanya mendapatkan bantuan dari KONI Banjarmasin dari bulan Januari sampai September sebesar Rp 500 ribu, sisanya Rp 250 akan dibayar ketika atlet berada Tanjung," kata Pak Jum.
"Kalau kita hitung-hitungan biaya untuk satu atlet berkisar antara Rp 2 juta, berupa perlengkapan bertanding, traning, tas, sepatu, baju kaus konting dan lain-lain. Kalau anggaran itu dipotong bagaimana kita bisa menambah uang saku atlet," jelasnya.
Pak Jum mengancam akan mundur menjadi Ketua KONI Banjarmasin kalau usulan anggaran tambahan KONI dipangkas Pemerintah Banjarmasin. "Kalau tidak percaya dengan KONI silahkan pemerintah pegang uang itu. Tetapi setiap kami laporkan kebutuhaan KONI segera dicairkan," kata Pak Jum.
