ASN Disbudpar Banjarmasin Ini Suka Baca Buku Perang Dunia
Suami Ina Yuliani ini mengatakan ada keuntungan dari kegemerannya membaca. Antara lain punya banyak refrensi ketika berbicara maupun menulis.
Penulis: Syaiful Anwar | Editor: BL Roynalendra N
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Usia dan pekerjaan memang punya pengaruh seseorang, termasuk membaca buku. Muhamad Ikhsan Alhak, misalnya, ketika semasa mudanya hobi membaca buku tentang kisah perang, ternyata kini lebih banyak membeli buku-buku tentang agama.
Saat BPost bertandang ke kantor Ikhsan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarmasin, beberapa hari lalu, terlihat satu paket buku Fiqh Sunnah edisi lux. Buku seharga Rp 1,5 juta itu tersusun rapi beserta beberapa buku agama lainnya di rak buku.
"Kemarin ada yang menjual buku Fiqih satu paket, saya beli saja untuk menambah ilmu agama. Saya tidak bisa membaca buku sekaligus, karena sibuk oleh pekerjaan. Jadi, membacanya menungu senggang," ucapnya, Sabtu (19/08/2017).
Selain buku agama, dirinya juga suka membaca buku sesuai pekerjaan sebagai ASN di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
"Ketika kuliah APDN maupun di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Deddagri, Jakarta, saya lebih banyak membaca buku politik dan pemerintahan," tuturnya.
Suami Ina Yuliani ini mengatakan ada keuntungan dari kegemerannya membaca. Antara lain punya banyak refrensi ketika berbicara maupun menulis.
"Sewaktu masih kuliah, saya sering menulis artikel dan diterbitkan di koran Banjarmasin Post, Kedaulatan Rakyat. Begitu juga saat awal ditugaskan di pemprov, saya ditugaskan membikin laporan pertanggungjawaba gubernur sekitar 10-20 halaman," tandasnya.
Jumlah buku yang dikoleksinya sekitar 1.000 lebih. Dirinya membeli buku kadang spontan, misalnya ketika melihat daftar isi menarik, maka bisa langsung membeli. "Saya tak ada anggaran khusus beli buku," akunya.
Ihsan mengatakan kebiasannya membaca buku dilakukannya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
"Umumnya anak-anak seusia saya kala itu suka membaca majalah Bobo, Ananda dan sejenisnya. Tapi, bacaan saya justru lebih berat," bebernya.
Selengkapnya simak di koran Banjarmasin Post edisi, Minggu (20/08/2017).
(syaiful anwar)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/muhamad-ikhsan-alhak_20170819_193459.jpg)