Berita Banjarmasin

Waduh! RSJ Sambang Lihum Rawat 60 Mantan Pasien, Sikap Dinsos Sangat Mengejutkan

Padahal mereka tidak perlu lagi mendapatkan perawatan di rumah sakit yang terletak di Jalan Gubernur Syarkawi Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar

Penulis: Didik Triomarsidi | Editor: Didik Triomarsidi
banjarmasinpost.co.id/hari widodo
Petugas RSJ Sambang Lihum membawa salah satu pasien untuk menjalani perawatan, Senin (27/3/2017). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Sejak beberapa bulan lalu, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum harus menanggung 60 mantan pasiennya. Ini karena dinas sosial (dinsos) dan pihak keluarga yang mengantar mereka tak kunjung menjemput.

Padahal mereka tidak perlu lagi mendapatkan perawatan di rumah sakit yang terletak di Jalan Gubernur Syarkawi Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, tersebut. Parahnya lagi, mantan pasien itu tidak memiliki identitas.

Mereka kini ditampung di ruang transit. Padahal ruang transit sudah penuh bahkan kelebihan kapasitas. Ruang transit pria diisi 45 orang kendati kapasitas maksimumnya 40 orang. Sementara ruang transit wanita yang berkapasitas 15 orang diisi 15 orang.

Dari 45 penghuni ruang transit pria, 25 orang di antaranya adalah pasien rujukan dinsos kabupaten kota. Sedang 20 penghuni lainnya merupakan kiriman warga. Sedang penghuni ruang transit wanita, semuanya merupakan rujukan dinsos.

Kabid Pelayanan Medik RSJ Sambang Lihum, Yusida, Kamis (24/8) menjelaskan para penghuni ruang transit telah menjalani perawatan dan dinyatakan pulih. Namun hingga kini dinsos, yang mengirim 40 mantan pasien, tidak kunjung menjemput dengan alasan tidak memiliki rumah singgah. Mereka juga tidak bisa diantar ke keluarganya karena tak memiliki identitas. Itu karena petugas dinsos mendapatkannya di jalanan.

“Totalnya ada 40 orang dari dinsos yang tidak bisa kami kembalikan karena dinsos pengirim tidak punya rumah singgah atau panti,” kata Yusida.

Rumah singgah atau panti itu penting untuk merawat mantan penderita gangguan jiwa. “Kami juga tidak mungkin menyerahkan kepara mereka (disnos) karena kalau tidak ditangani bisa kumat lagi gangguan jiwanya,” tambah Yusida.

Menurut Yusida, setelah menjalani perawatan di RSJ, mantan pasien itu sudah tidak mengamuk lagi. Mereka bisa diajak bermain bahkan diberdayakan dengan diajak bekerja seperti menanam bunga, membantu membersihkan ruangan hingga mencuci motor.

BPost
BPost ()

Selengkapnya baca harian Banjarmasin Post, Minggu (27/8//2017), atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved