Berita Banjarmasin
Pakaian dan Pelaminan Adat Banjar Dipercaya Mengandung Magis? Ini Kisah Seorang Penata Rias
Pelaminan dan pakaian adat pengantin Banjar kadang dianggap menampilkan aura mistis bagi sebagian orang.
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pelaminan dan pakaian adat pengantin Banjar kadang dianggap menampilkan aura mistis bagi sebagian orang. Terutama bagi para orangtua terdahulu yang percaya akan hal gaib yang berhubungan dengan alam sebelah tersebut.
Begitupun hal mistis itu juga pernah dirasakan oleh Hanisah, penata rias pengantin Banjar yang telah mengabdikan dirinya merias pengantin adat Banjar selama 20 tahun.
Terutama pada pakaian adat Banjar asli tanpa penambahan desain modern, Hani mengatakan pihak pengantin perlu menyediakan piduduk atau sesajen.
Bahkan sesajen itu juga tetap disediakan saat pengantin menggunakan pelaminan adat Banjar. Namun kembali lagi, dikatakan Hani segala sesuatunya tergantung kepercayaan masing-masing.
Sepengetahuan perempuan yang telah lama berkecimpung di dunia kebudayaan pengantin Banjar itu sesajen berperan sebagai bayaran karena telah menggunakan pakaian yang biasanya digunakan oleh orang ningrat kerajaan.
Sesajen yang dipakai di antaranya beras, kelapa dan gula aren yang nantinya akan diberikan kepada tukang rias. Dipercaya sesajen itu sebagai penyajian untuk tamu kerajaan dari alam berbeda yang turut menghadiri.
"Karena kalau pengantin yang benar-benar adat Banjar asli, dipercaya akan didekati oleh tamu dari alam berbeda, sehingga adanya sesajen atau piduduk untuk menjamu mereka," ucap Hani saat bertemu Bpost di Rumah Anno Jalan Pierre Tendean Banjarmasi, Selasa (19/9/2017).
Perasaan merinding juga sering ia alami ketika merias penganten.
Ia percaya ketika pengantin yang menggunakan adat Banjar asli terlihat cantik sekali artinya saat itu ada kehadiran ningrat kerajaan Banjar disampingnya.
"Terkadang, tangan pengantin perempuan juga dingin dipegang ketika hal magis dari alam sebelah turut ada pada prosesi tersebut. Kemungkinan memang ada yang hadir," ucap Hani menceritakan pengalaman dan kepercayaan yang ia miliki.
Selain itu meskipun bukan pakaian yang pernah dipakai oleh ningrat kerajaan Banjar, asalkan desain, motif dan kain sama, menurut Hani tetap ada mistisnya. Terutama pada pakaian adat Banjar yang dinamakan baju beamar galung pamcar matahari dan gajah gemuling.