Berita Internasional

Hari Ini, Referendum Catalonia Dimulai, Apa yang Terjadi Sebenarnya?

Pemungutan suara di wilayah Catalonia untuk referendum kemerdekaan yang ditentang oleh Pemerintah Spanyol dan juga pengadilan konstitusi,telah dimulai

Editor: Syaiful Akhyar
Dua orang anak muda Katalan tak kuasa menahan tangis ketika aparat kepolisian mengepung mereka di dekat TPS. (AFP/PAU BARRENA ) 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pemungutan suara di wilayah Catalonia dalam referendum kemerdekaan yang ditentang oleh Pemerintah Spanyol dan juga pengadilan konstitusi, telah dimulai.

Pejabat Pemerintah Catalan mengatakan, kotak suara sudah disiapkan dan diperkirakan akan melibatkan jumlah pemilih yang besar.

Namun, Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengatakan, petugas kepolisian mulai mengambil surat suara dan kotak, ketika jajak pendapat dibuka.

Madrid telah berjanji untuk menghentikan pemungutan suara yang dinyatakan ilegal oleh pengadilan tersebut.

Pada Minggu dini hari (1/10/2017), puluhan kendaraan polisi Spanyol meninggalkan markas di Ibu Kota Catalonia, Barcelona, untuk menindaklanjuti keputusan itu.

Laporan terbaru menyebutkan, polisi anti huru hara berupaya mendorong calon pemilih keluar dari tempat pemungutan suara.

Polisi bersikeras bahwa tempat pemungutan suara tidak akan diizinkan dibuka, dan bahwa orang-orang di dalamnya akan diusir.

Di beberapa daerah, petani menempatkan traktor di jalan dan di depan pintu untuk mengamankan pemungutan suara, demikian laporan sejumlah media di Spanyol.

Apa yang terjadi hari ini?

Penyelenggara referendum meminta para pemilih untuk "mempertahankan" tempat pemungutan suara pada pukul 05:00 waktu setempat, dan menunggu pemungutan suara dimulai pukul 09.00.

Mereka menyerukan perlawanan damai terhadap tindakan polisi.

Surat suara hanya berisi satu pertanyaan, "Apakah Anda ingin Catalonia menjadi negara merdeka dalam bentuk republik?"

Lalu ada dua kotak di bawahnya untuk memilih: "Ya" atau "Tidak".

Menjelang pembukaan, pemerintah Catalan mengatakan, para pemilih dapat menggunakan tempat pemungutan suara di mana pun, jika tempat pemungutan suara mereka ditutup.

"Saya sudah bangun pagi karena negara saya membutuhkan saya," kata Eulalia Espinal I Tarro, 65 tahun, yang berada di luar sebuah bangunan sekolah di Barcelona.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved