6 Fakta Tentang Benny Panjaitan, Musisi Legendaris yang Meninggal Dunia, Lahir di Pengungsian
Benny terkena penyakit stroke sejak pertengahan 2010 yang membuat tubuhnya sukar digerakkan
Penulis: Vika Widiastuti | Editor: Vika Widiastuti
BANJARMASINPOST.CO.ID - Dunia musik tanah air sedang berduka.
Musisi Legndaris Benny Panjaitan dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (24/10/2017)
Dilansir dari Kompas.com, kabar tersebut dibenarkan oleh anak Benny, Roesland.
Baca: Briptu Berry Pramana Putra Gugur di Papua - Ternyata Ia Baru Saja Menikah, Begini Sosok Sang Istri
"Benar meninggal jam 09.50 WIB karena sakit stroke sudah lama. Ini saya sedang on the way ke rumah duka," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Sebelumnya, Benny juga dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (22/10/2017), tetapi kabar tersebut disangkal oleh putranya.
Benny dikenal sebagai anggota dari group musik Panjaitan Bersaudara (Penbers).
Kelompok musik ini didirikan di Surabaya pada 1969.
Terdiri dari empat bersaudara kakak beradik putra Alm J.M.M. Panjaitan dengan Bosani S.O Sitompul, yaitu Hans Panjaitan, Benny Panjaita, Doan Panjaitan, dan Asido Panjaitan.
Band tersebut kemudian berubah sejak 1990-an dengan kehadiran Maxi Pandelaki, Hans Noya, dan Hendri Lamiri.
Panbers telah menciptakan lebih dari 700 lagu dalam ratusan album.
Baik yang bergenre, pop, rock, keroncong, maupun Melayu.
Beberapa lagunya yang populer dan berhasil mendapat penghargaan seperti, Bebaskan (1975), Nasib Cintaku (1976), Musafir (1978), Kasihku (1979), Gereja Tua (1986), dan Cinta dan Permata (2001).

Berikut fakta tentang Benny Panjaitan yang berhasil dirangkum Tribunnews dari Wikipedia.
1. Lahir di Pengungsian