Malaysia Kembalikan Satu Medali Emas SEA Games, Ternyata Ada Kejadian Lebih Memalukan Lagi!
Atlet loncat indah puteri Malaysia, Wendy Ng Yan Yee harus mengembalikan medali emas SEA Games XXIX yang diraihnya Agustus lalu
BANJARMASINPOST.CO.ID - Atlet loncat indah puteri Malaysia, Wendy Ng Yan Yee harus mengembalikan medali emas SEA Games XXIX yang diraihnya Agustus lalu setelah dinyatakan positif doping.
Selain kasus ini, secara bersamaan juga ada kasus yang mencoreng muka dunia loncat indah Malaysia.
Seperti dilansir kompas.com 4 Oktober 2017 lalu, Pelatih loncat indah nasional Malaysia asal China ditangkap dengan tuduhan melakukan tindak perkosaan terhadap satu anak didiknya di Kompleks Olahraga Bukit Jalil, Malaysia.
Baca: Memalukan! Ini Dia Atlet Malaysia yang Harus Kembalikan Medali Emas SEA Games Gara-gara Doping
Polisi menangkap pelatih berusia 35 tahun tersebut, Senin (02/10/2017) setelah menerima laporan dari keluarga korban.
"Korban melaporkan peristiwa ini kepada polisi, Minggu (01/10/2017), karena khawatir dengan keselamatan dirinya," kata Kepala Kepolisian Kuala Lumpur, Datuk Amar Singh Ishar Singh dalam pernyataan tertulis.
Menurut, sebuah sumber, pelatih asal China ini terlibat dalam program SEA Games,"Kita Juara," di mana Malaysia berhasil keluar sebagai juara umum.
Pelatih asal China ini telah lima tahun menangani tim Malaysia.
Baca: Memalukan! Malaysia Terpaksa Kembalikan Satu Medali Emas SEA Games, Ini Penyebabnya!
Namun korban tindak perkosaan tersebut diketahui tidak masuk dalam skuad SEA Games. Polisi menerima laporan tindak perkosaan ini dari orang tua korban.
Amar Singh menyebut pelatih asal China tersebut ditangkap di kantor Dewan Olahraga Nasional (NSC), Senin petang. Menurut piminan NSC, Datuk Ahmad Shapawi Ismail mereka akan bekerjasama dengan kepolisian untuk menyingkap kasus ini.
Peristiwa memalukan ini penah terjadi pula beberapa tahun lalu. Saat itu pelatih atletik nasional, C. Ramanathan dituduh melakukan pelecehan seksual dengan memijat dua atlet di bawah umur.
Ia dijatuhi hukuman penjara empat tahun, namun pengadilan banding kemudian memangkas hukumannya menjadi satu tahun.
Federasi renang Malaysia (ASUM) memilih tidak berkomentar menyangkut dua peristiwa memalukan di kolam renang yaitu kasus perkosaan oleh pelatih loncat indah serta kasus doping atlet loncat indah di SEA Games XXIX, Agustus lalu.
Pimpinan ASUM, Mae Chan dan pelatih nasional Malaysia, Paul Birmingham menyebut tidak mau berkomentar sampai selesainya penyelidikan kedua kasus ini.
"ASUM sudah diberitahu tentang penyelidikan salah satu atlet. Kami akan mengumpulkan fakta dan menyelidiki proses," kata Mae.
"Akan memakan waktu. Sampai penyelidikan selesai, kami tidak dapat memberi informasi atau pernyataan apa pun," lanjutnya.
Mae membenarkan bahwa seorang pelatih ASUM dicokok polisi, Senin (02/10/2017) dan tengah menjalani pemeriksaan terkait laporan terjadinya tindak pidana perkosaan yang dialami seorang atlet loncat indah.
Pelatih tersebut berasal dari China dan merupakan seorang mantan atlet Olimpiade serta telah melatih di Malaysia selama lima tahun.
Laporan diajukan oleh orang tua korban kepada polisi.
Baca: Barito Putera Vs PSM Makassar, Jacksen Beri Menu Latihan Khusus untuk Skuat Inti
Seperti diberitakan sebelumnya, atlet loncat indah puteri Malaysia, Wendy Ng Yan Yee harus mengembalikan medali emas SEA Games XXIX yang diraihnya Agustus lalu setelah dinyatakan positif doping.
Dalam pemeriksaan sampel B miliknya, Wendy dinyatakan positif mengonsumsi sibutramine yang dilarang oleh Badan Anti-doping dunia (WADA). Kandungan ini kemungkinan masuk melalui produk pelangsing badan yang dikonsumsinya.
Wendy, 24, pernah mewakili Malasyia di ajang Olimpiade Rio de Janeiro pada Agustus 2016 lalu. Ia tengah berada di New Delhi untuk mengawasi pembukaan dan pengujian sampel B miliknya.
Uni renang amatir Malaysia melalui sekretaris Mae Chen membenarkan hasil pengujian sampel B pada kamis (26/10/2107) pagi, namun menolak memberi komentar sebelum bertemu dengan ketua asosiasi, Datuk Seri Shahidan Kassim.
Namun medali emas Wendy di nomor 3 meter papan individu tetap menjadi milik Malaysia, karena peraih medali perak, Nur Dhabitah Sabri juga atlet negara tersebut.
Malaysia hanya kehilangan satu medali emas yang direbut Wendy dengan pasangannya, Dhabitah di nomor 3 meter papan berpasangan. Medali emas jatuh ke duet Singapura, Ashlee Tan dan Fong Kay Yian.
Selain pencoretan medali, Wendy juga terncam hukuman skorsing maksimal dua tahun dan bukan empat tahun karena penggunaan sibutramine dianggap bukan pelanggaran berat seperti penggunaan anabolic steroid atau pun erythropoietin (EPO).
