Berita nasional

Hari Sumpah Pemuda - Bikin Merinding, Dari Soekarno Untuk Pemuda

Menurut Imam, pesan yang disampaikan Presiden RI pertama tersebut merupakan pesan yang sangat mendalam bagi generasi muda.

Penulis: Restudia | Editor: Elpianur Achmad
Presiden Soekarno di Hari Sumpah Pemuda 

BANJARMASINPOST.CO.ID - “Jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda, tapi warisilah api Sumpah Pemuda.

Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air.

Tapi ini bukan tujuan akhir,”

Sepenggal ucapan Soekarno yang dilontarkan Menpora, Imam Nahrawi yang melakukan napak tilas pembacaan kembali Ikrar Sumpah Pemuda

Baca: Kidz Zaman Now Jangan Sampai Lupa, Ini Salinan Teks Asli Sumpah Pemuda

bersama para pemuda yang berada di 9 lokasi terpisah yang berbeda di dalam dan luar negeri, Jumat (27/10).

Menurut Imam, pesan yang disampaikan Presiden RI pertama tersebut merupakan pesan yang sangat mendalam bagi generasi muda.

Sebagai pemuda harus berani menjaga persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia dan melawan segala bentuk pemecah belah persatuan.

"Api sumpah pemuda harus kita ambil dan terus kita nyalakan.

Kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah pelah persatuan dan kesatuan bangsa.

Kita harus berani mengatakan bahwa Persatuan Indonesia adalah segala-galanya,

jauh di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan, apalagi golongan.” ucapnya lagi.

Itu bukan kata-kata pertama dari Sang Proklamator untuk para pemuda.

Baca: Pembalap Indonesia Dimas Ekky Debut Balapan Moto2 di GP Malaysia

Pemuda jadi sorotan Soekarno untuk memperjuangkan kemerdekaan Negara Republik Indonesia, agar terbebas dari penjajahan.

“Beri aku 1.000 orang tua niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”

"Seribu orangtua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia".

Kata-kata dari bijak Soekarno tetap abadi hingga kini dan jadi kenangan untuk warga negara Republik Indonesia.

Selain untuk pemuda, banyak kata-kata bijak buah dari pikiran Soekarno, seperti dilansir dari wikiquote.

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno).

Baca: MotoGP Malaysia 2017: Ingat Kenangan Ini, Valentino Rossi Menangis Jelang MotoGP Malaysia

“Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno),

“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno).

“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno).

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961).

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno.

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno).

“……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno).

“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno).

Teks Sumpah Pemuda
Teks Sumpah Pemuda ()

“Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno).

“Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno).

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” (Bung Karno).

“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno).

Baca: Beruntung, 3 Mekanik Indonesia Ini Ikut Terlibat di Paddock Moto2 Federal Oil Gresini

“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno).

“Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno).

“Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” (Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno). (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved