Berita Hulu Sungai Utara

Duh, Jalan Desa Pandulangan Jebol, Banjir Mengancam Enam Desa, Ini yang Dilakukan Warga

Jalan Desa Pandulangan Kecamatan Banjang yang letaknya tak jauh dari Sungai Balangan jebol dan saat ini air mulai meluap

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Eka Dinayanti
zoom-inlihat foto Duh, Jalan Desa Pandulangan Jebol, Banjir Mengancam Enam Desa, Ini yang Dilakukan Warga
banjarmasinpost.co.id/reni kurniawati
Camat Banjang Rusmadi Juriani yang langsung melihat ke lokasi mengatakan jalan desa yang jebol karena tak mampu lagi manahan air luapan dari Sungai Balangan.

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Jalan Desa Pandulangan Kecamatan Banjang yang letaknya tak jauh dari Sungai Balangan jebol dan saat ini air mulai meluap ke rumah warga serta area persawahan.

Camat Banjang Rusmadi Juriani yang langsung melihat ke lokasi mengatakan jalan desa yang jebol karena tak mampu lagi manahan air luapan dari Sungai Balangan. Jalan jebol pada Rabu (09/11/2017) malam.

Tak jauh dari sungai Balangan sudah terdapat siring namun masih rendah sehingga air masih sering meluap menuju jalan.

Jebolnya jalan juga karena pintu air masih ditutup agar air tidak masuk ke area persawahan.

Baca: Sejumlah Desa Masih Dilanda Banjir, Pelajar di Kecamatan Juai Terpaksa Gunakan Perahu Karet

Sebab padi milik warga masih belum dipanen.

"Pintu air sengaja tidak dibuka karena khawatir air membanjiri persawahan, hingga debit air terlalu tinggi dan justru membuat jalan desa yang sekaligus penahan air menjadi jebol," ungkapnya.

Dengan jebolnya jalan ini air langsung meluap dan mengalir ke permukiman warga serta ke arah persawahan.

Rusmadi menambahkan enam desa yang bakal terancam banjir akibat jebolnya jalan ini yaitu Desa Pandulangan, Danau Cermin, Garunggang, Patarikan, Teluk Buluh, dan Murung Padang.

Baca: Gawat! ‪Banjir di Halong Mulai Surut, Namun Air Bergeser ke Desa Lain

"Saat ini sudah sekitar 10 rumah warga yang mulai banjir, warga juga telah mulai menyelamatkan barang berharga ke tempat yang lebih tinggi," ujarnya.

Terdapat dua pintu air yang biasanya digunakan warga untuk mengatur air di persawahan. Dan saat ini sudah tidak bisa menahan air lagi.

Saat ini warga meletakkan kayu dan bambu untuk jalan sementara diatas jalan yang jebol sekitar empat meter tersebut.

Pihak kecamatan langsung mengumpulkan kepala desa dan BPBD untuk segera menutup jalan yang jebol menggunakan kayu galam serta papan.

"Jika tidak ditutup maka air akan segera menggenangi rumah warga dan persawahan, kami segera menutup jalan yang jebol dengan gotong royong dan warga diminta membawa alat masing masing," ujarnya.

Kecamatan Banjang hampir setiap tahun memang mengalami banjir.

Karena meluapnya sungai Balangan dan daratan yang cukup rendah.

Meski demikian, biasanya warga lebih memilih bertahan meskipun sedang banjir karena bagi sebagian orang mengaku sudah terbiasa.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved