Ekonomi dan Bisnis

13 Tahun Jadi Tukang Sepuh Perhiasan, Maulana Setia Gunakan Metode Manual

Di tengah hiruk pikuk aktivitas siang hari di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin, Maulana sibuk menggosok perhiasan.

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/acm
Maulana sedang melakukan pekerjaannya sebagai tukang sepuh perhiasan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Di tengah hiruk pikuk aktivitas siang hari di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin, Maulana sibuk menggosok perhiasan.

Kedua tangannya tampak terampil menggosok perhiasan menggunakan sikat dan kikir khusus.

Rupanya Maulana sedang melakukan pekerjaannya sebagai tukang sepuh perhiasan.

Ia bersama istrinya sudah menjadi penyepuh perhiasan kurang lebih 13 tahun lamanya sejak tahun 2004 lalu.

Di salah satu kios sederhana berukuran 1,5 x 3 meter di lantai dasar Pasar Sentra Antasari ini ia dan istrinya menghabiskan waktu sehari hari sebagai penyepuh perhiasan.

Baca: Ini 5 Pengemis Kaya Raya di Indonesia, Punya Deposito Rp 140 Juta dan Perhiasan Emas

Ditengah pesatnya perkembangan zaman, rupanya jasa sepuh emas masih banyak diminati masyarakat.

Buktinya seperti di Pasar Sentra Antasari, masih ada didapati didapati kios-kios penyepuh perhiasan seperti milik Maulana.

Hingga saat ini, Maulana pun masih setia bertahan menyepuh perhiasan dengan metode manual yang memakan waktu mulai 10 hingga 30 menit tergantung ukuran perhiasan.

Proses penyepuhan diawali dengan mencuci bersih perhiasan. Selanjutnya digosok menggunakan sikat dan kikir khusus untuk melepaskan kotoran yang melekat pada logam perhiasan.

Selanjutnya perhiasan di rendam dalam cairan khusus sambil dialiri tegangan listrik. Cairan khusus yang digunakan juga berbeda-beda disesuaikan dengan jenis bahan perhiasannya.

Jika perhiasan yang disepuh berupa emas emas, cairan yang digunakan dicampur dengan bubuk halus emas 99. Sedangkan untuk perak cairan dicampur dengan air tuba.

Tegangan listrik yang dilairkan saat porses perendaman bertujuan agar bubuk emas dan tuba tadi bisa melekat di permukaan perhiasan yang sudah di bersihkan sebelumnya.

Selanjutnya dikeringkan dan dipanaskan juga menggunakan alat khusus yang dialiri tegangan listrik agar hasil sepuhan bertahan lama.

Baca: Ditemukan Perhiasan Emas di Situs Eks Kerajaan Bataguh, Balai Arkeologi Lanjutkan Penggalian

Jenis perhiasan yang dapat disepuh pun beragam, mulai dari yang berbahan emas, perak maupun xuping.

Xuping sendiri merupakan perhiasan dari bahan dasar tembaga murni yang dipoles tanpa campuran bahan lain namun tetap terlihat mengkilap menyerupai emas.

Hampir semua bentuk perhiasan bisa disepuh mulai dari kalung, anting, cincin, gelang dan liontin dari berbagai jenis bahan. Perhiasan yang sudah disepuh terlihat mengkilap dan bersih layaknya baru.

Maulana mematok upah mulai Rp 1.000 hingga Rp 5.000 atau lebih tergantung ukuran perhiasan. Walaupun sederhana, dari usahanya ini Maulana dan istrinya bisa meraup pendapatan rata-rata hingga Rp 250.000 perharinya.

"Paling ramai itu menjelang lebaran Idul Fitri, ada saja sehari bisa dapat Rp 500.000," kata Maulana.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved