YABN

Ramuan Baru Itu Bernama Asap Cair, Apa Itu?

Asap cair, sebagian dari kita mungkin akan bertanya-tanya saat pertama kali mendengarnya

Editor: Royan Naimi
YABN
Warga sedang mengikuti pelatihan Pengoperasian Peralatan Pembuatan Asap Cair di Desa Marinjim, Muara Uya, Kabupaten Tabalong. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - “Apa mungkin batok kelapa bisa jadi pembeku karet pak? Kayu pohon karet untuk pengental lumb? Bisa ya pak?” Begitu kiranya keraguan yang disampaikan salah seorang peserta pelatihan pembuatan asap cair yang diadakan beberapa bulan lalu di Desa Marinjim, Muara Uya, Kabupaten Tabalong.

Kritis tapi sedikit skeptis mendengar penjelasan yang disampaikan oleh Bapak Terip Karo Karo Narasumber kegiatan Pelatihan Pengoperasian Peralatan Pembuatan Asap Cair.

Narasumber kemudian mengambil asap cair hasil pembakaran salah satu material yang dipertanyakan oleh peserta.

Selang beberapa waktu mereka terpana, keraguannya langsung dibayar hari itu juga oleh narasumber kegiatan. Karet hasil sadapan seketika mengental.

Asap cair, sebagian dari kita mungkin akan bertanya-tanya saat pertama kali mendengarnya, dalam pikiran kita pasti akan mulai membayangkan bagaimana bentuk dan rupanya, apa saja kegunaannya dan bagaimana cara pembuatannya.

Wajar saja, karena tidak semua dari kita familiar dengan bahan tersebut.

Fungsi dan keberadaannya pun masih terbilang cukup jarang ditemui, bahkan bagi sejumlah petani karet yang ada di Kabupaten Tabalong dan Balangan.

Warga sedang mengikuti pelatihan Pengoperasian Peralatan Pembuatan Asap Cair di Desa Marinjim, Muara Uya, Kabupaten Tabalong.
Warga sedang mengikuti pelatihan Pengoperasian Peralatan Pembuatan Asap Cair di Desa Marinjim, Muara Uya, Kabupaten Tabalong. (YABN)

Karet telah menjadi komuditas yang cukup banyak dikembangkan di area perkebunan di Kabupaten Tabalong, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) di Kabupaten Tabalong sendiri luas lahan yang ada mencapai 69.463 Ha, dengan jumlah produksi pertahunnya mencapai 64.323 rubber ton pada tahun 2016.

Namun, potensi karet yang cukup besar masih perlu didukung dengan penguatan ilmu maupun teknologi bagi petani karetnya agar mampu meningkatkan kualitas dan nilai produksi.

Karet, dengan semakin ketatnya penilaian terhadap mutu suatu bahan olahan saat ini, standar akan kualitas mutu karet juga menjadi pertimbangan bagi sebagian produsen yang ada di luar maupun dalam negeri.

Mutu karet tidak hanya dinilai dari pada produk akhir atau SIR (Standart Indonesian Rubber) saja, namun dimulai dari bagaimana pengelolaan lateks di kebun. Oleh karena itu agar mampu bersaing di pasar Internasional perbaikan mutu bahan olahan karet (BOKAR) mutlak harus dilaksanakan oleh petani karet.

Pelatihan Pengoperasian Peralatan Pembuatan Asap Cair menjadi salah satu program yang dijalankan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) melalui bidang Ekonominya.

Dengan sebelumnya telah dilakukan support bantuan alat pembuatan asap cair (pirollisis) kepada 3 Unit Pengolahan dan Pemasaran Hasil Bokar (UPPB) desa Masingai, Marinjing nama Kabupaten Tabalong Sungai Kihung Lestari.

Pelatihan Pengoperasian Peralatan Pembuatan Asap Cair sukses digelar dan hasilnya membanggakan bagi warga
Pelatihan Pengoperasian Peralatan Pembuatan Asap Cair sukses digelar dan hasilnya membanggakan bagi warga (YABN)

Pelatihan yang dilakukan selama dua hari di dua tempat pada 24 dan 25 Oktober, ditujukan untuk mendukung program Gerakan Masyarakat Meningkatkan Mutu Karet (GEMAS MEKAR) pemerintah Kabupaten Tabalong, pelatihan juga dilakukan untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas dan kuantitas mutu olahan karet yang dimiliki oleh petani.

Sejalan dengan program yang tengah dijalankan, Muhammad Zaini (57) salah seorang petani asal Muara Uya kabupaten Tabalong menyambut baik dan memiliki keyakinan yang sama dengan YABN, sejak beberapa waktu terakhir ia telah menggunakan asap cair sebagai bahan pembeku karetnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved