Berita Kotabaru
Rob Jadi Atensi Disbudpar, Titik yang Tergenang di Destinasi Wisata Siringlaut Ditinggikan
Pihak Disbudpar berencana meninggikan titik-titik terendam, upaya mengatasi permasalahan yang timbul setiap mendekati air tahun
BANJARMASINPOST.CO.ID,KOTABARU - Banjir atau rob yang diakibatkan air laut pasang sebagian besar menggenangi kawasan Siringlaut sebagai lokasi destinasi wisata kota, menjadi perhatian pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).
Pihak Disbudpar berencana meninggikan titik-titik terendam, upaya mengatasi permasalahan yang timbul setiap mendekati air tahun karena naiknya permukaan air laut.
"Ya memang harus ditanggulang, seperti apa acara nanti apakah nanti akan ditinggikan," kata Kepala Bidang Destinasi, Disbudpar Kotabaru Ary Mardani, Rabu (6/12/2017).
Karena itu, menurut Ary, mengatasi rob pihaknya akan membuat desain atau konsep perencaan.
"Tidak bisa juga kalau dilakukan tanggung-tanggung. Kami sudah mengecek ke lapangan dimana titik-titik masuknya air. Soalnya air bisa masuk dari jalan," katanya.
Baca: Live Streaming Peseban vs Persibo : Kick Off Sudah Dimulai, Laga Hidup Mati Wakil Banjarmasin!
Hanya saja tidak memungkinkan peninggian dilakukan 2018, sebab anggaran 2018 sudah diketuk atau kesepakatan bersama antara eksekutif dan legislatif sudah ditanda tangani.
"Memang tahun ini (rob) luar biasa dibanding tahun sebelumnya. Dimana-dimana banjir. Rumah aku saja terendam sampai dalam rumah setinggi 60 sentimeter," jelasnya.
Aktivitas pedagang berjualan di lokasi wisata kuliner Kotabaru lumpuh total. Tidak signifikan kegiatan transaksi pedagang dan pengunjung di area itu lantaran banjir pasang air laut menggenangi hampir sebagian besar kawasan itu.
Tak cuma pedagang kuliner dipastikan menanggung kerugian akibat banjir pasang air laut. Namun paling memiriskan, para pemilik permainan seperti memancing tidak didatangi pengunjung.
Baca: Live Streaming RCTI Timnas Indonesia vs Kirgistan : Spaso Serius Memburu Trofi Tsunami Cup 2017
Pasalnya, lokasi permainan dikelilingi banjir pasang rata-rata setinggi lebih kurang 30 sentimeter.
Tidak ada aktivitas anak-anak pengunjung yang menggunakan wahana tersebut. Tidak hanya para pemilik duduk di atas kursi menunggu air laut surut.
Tapi akibat banjir pasang terjadi dalam tiga hari ini membuat pemilik wahana permainan merugi. Bahkan kebanyakan pedagang lebih awal menutup usaha mereka.
Ketua Pemilik Permainan, Suhaimi ditemui di lokasi mengungkapkan, sejak banjir pasang terjadi dalam tiga hari ini hampir semua pedagang mengalami kerugian.
Dirinya, misal Suhaimi. Hingga pukul 20.00 Wita, hanya mendapat uang dari usaha keretaan Rp 10.000.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/banjir-pasang-air-laut-menggenangi-kawasan-destinasi-wisata-siringlaut_20171206_153815.jpg)