Ekonomi dan Bisnis

Indonesia Tetap Bekukan Status Keanggotaan di OPEC, Begini Penjelasan Wamen Archandra

Sejak 2016 lalu Indonesia menyatakan membekukan diri dari keanggotaan Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC).

Penulis: Ernawati | Editor: Ernawati
ESDM.go.id
Kilang minyak milik Indonesia. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Sejak 2016 lalu Indonesia menyatakan membekukan diri dari keanggotaan Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC).

Baru-baru ini OPEC kembali menawari Indonesia untuk menjadi anggota OPEC aktif.

Namun, melalui Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Archandra Tahar, Indonesia tetap menyatakan membekukan diri dari keanggotaan organisasi negara pengekspor minyak itu.

"Kita sesuai arahan pak Presiden tetap 'freeze' dulu," ujar Arcandra, di Jakarta, Selasa (5/12) malam.

Menurut Arcandra, pemenuhan kebutuhan minyak mentah untuk kebutuhan dalam negeri semata-mata didasarkan pada keekonomian dan harga yang paling baik.

"Impor minyak, keputusan dilihat dari sisi komersial, not necessary kita harus dari (anggota) OPEC, selama harga ekonomis dan terbaik, kita bisa impor dari mana saja," jelasnya.

Baca: Allah SWT Melarang Membunuh 4 Binatang Ini, Begini Alasannya Menurut Para Ulama

Baca: Luar Biasa, Setya Novanto Dipercaya Jaksa KPK Terima Rp 94,8 Miliar dari Andi Narogong

Baca: Masih Ingat Ramalan Mbah Mijan 9 Desember Soal Tragedi Burung Besi? Terbaru Ini Kata Mbah Mijan

Pemerintah Indonesia, lanjut Arcandra, telah menyampaikan status keanggotaan ini melalui surat yang dilayangkan kepada OPEC.

"Statusnya seperti apa adanya sekarang. Iya, kita ditawari sebulan yang lalu dan (sudah) kita jawab. Kita tetap pada kondisi untuk tetap di freeze," tutup Arcandra.

Dalam surat yang disampaikan Menteri ESDM Ignasius Jonan kepada Sekretaris Jenderal OPEC bulan lalu, Indonesia menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas undangan OPEC kepada Indonesia.

Bagi Indonesia, OPEC memainkan peran penting dalam perekonomian dan kebijakan energi Nasional.

Namun, dengan memperhatikan berbagai pertimbangan, sepanjang kebijakan pemangkasan produksi minyak mentah (restriksi) dilakukan, Indonesia mengambil sikap untuk tidak menjadi anggota penuh OPEC.

Indonesia juga berharap untuk dapat melanjutkan keanggotaan OPEC pada waktunya dan secara aktif mengambil bagian dalam keseimbangan minyak global yang berkelanjutan di masa depan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved