Fakta Masakan Pesawat
Ini Fakta Heboh Tentang Masakan di Pesawat, No 5 Bikin Kaget Bukan Kepalang Nyaris Tak Percaya
Bagi sebagian orang, masakan di pesawat tergolong lezat, namun sebagian lagi menyatakan tidak.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Bagi sebagian orang, masakan di pesawat tergolong lezat, namun sebagian lagi menyatakan tidak.
Bagi semua maskapai yang melayani rute penerbangan jarak jauh memang wajib menyediakan makanan berat bagi penumpangnya.
Biasanya makanan atau masakan di kelas ekonomi beda dengan di kelas bisnis.
Namun, terungkap ada sejumlah fakta tentang masakan di pesawat yang sebekumnya mungkin tak banyak diketahui orang-orang.
Seperti dikutip dari kompas.com yang merilis dari kru penerbang Jennie Jordan.
Baca: Soal Ujian Matematika Kelas V SD Ini Jelaskan Tentang Domba Tapi Malah Bertanya Usia Nakhoda Kapal
Dia berbagi cerita tentang enam fakta di balik sajian maskapai tersebut.
Nah, berikut enam fakta di balik masakan di pesawat.
1. Rasanya tidak terlalu enak
Tekanan udara dan kelembaban rendah bisa membuat hidung kita kering.
Ini akan mematikan pengindraan rasa kita. Tambahan lagi, dengungan mesin pesawat sebetulnya merusak selera makan kita.
Gordon Ramsay, yang pernah bertahun-tahun menjadi penasihat kuliner di salah satu penerbangan besar, bahkan mengatakan ia tidak akan makan makanan yang disajikan maskapai saat penerbangan.
"Aku tahu di mana makanan itu disimpan sebelumnya, ke mana setelahnya, dan berapa lama disimpan hingga disajikan."
Baca: Selesai Kunjungi Afganistan Menlu Retno dan Danpaspampres Sujud Syukur, “Alhamdulillah Sudah Pulang”
2. Diberi banyak bumbu
Para chef dan ilmuwan mencoba membuat rasa dari makanan di penerbangan lebih baik.
Mereka mengetahui bumbu-bumbu apa saja yang akan membuatmu menikmati makanan-makanan tersebut sehingga makanan yang disajikan diberi banyak garam dan lada.
Mereka juga menambahkan beberapa bumbu yang akan membuat masakan menjadi gurih dan membuatnya tetap nikmat di ketinggian.
Ada banyak tomat, jamur, dan bayam di dalamnya.
Baca: Inilah Tarif PSK Muda 19 Tahun yang Layani Empat Pria Dalam Semalam
3. Dimasak kemarin
Makanan yang kita makan sudah dimasak saat pesawat masih berada di darat. Biasanya sekitar 12 jam sebelum keberangkatan.
Makanan-makanan tersebut dibekukan dan disimpan di tempat penyimpanan luas, lalu diantar ke bandara dan ke pesawat.
Makanan itu mungkin juga didiamkan tetap dingin saat penerbangan untuk 12 jam berikutnya hingga kru kabin menghangatkannya untuk disajikan. Ini tergantung ada durasi penerbangan dan durasi delay.
Baca: Wow! Jenis Getar Goyang Paling Diminati Pemesan Sex Toys di Banjarmasin
4. Tidak sehat dan banyak mengandung gula
Kita akan kehilangan kemampuan untuk merasakan gula pada ketinggian 35.000 kaki.
Porsi gula tambahan diberikan pada makanan yang kita konsumsi.
Tujuannya agar makanan tetap terasa nikmat walau indra perasa kita tak berfungsi normal.
Profesor dari Oxford University, Charles Spencer, mengatakan, kita mengonsumsi rata-rata sebanyak 3.400 kalori pada penerbangan dengan durasi panjang.
Kalori itu sama dengan enam porsi Big Mac di restoran cepat saji.
Saat maskapai menawarkan opsi yang lebih sehat, kita cenderung tak memilihnya, misalnya salad berukuran jumbo.
Baca: Besok Gerhana Bulan Total, Tapi Ada Mitos Purnama Picu Gempa, Ini Penjelasan Peneliti
5. Tak hanya makanan, tapi juga minuman
Jennie Jordan mengatakan, dalam beberapa tahun belakangan para kru kabin meyakini bahwa tangki air di pesawat tak pernah dibersihkan.
Padahal, air tersebut digunakan untuk menyeduh teh dan kopi.
Di samping itu, memasak air pada tekanan tinggi di ketinggian tak pernah menciptakan air panas yang sempurna sehingga kualitas dan kebersihan air pun terpengaruhi.
Baca: Presiden Jokowi Gak Ada Takutnya, Kunjungi Afganistan yang Rawan Dikawal Heli dan Mobil Lapis Bajar
6. Makanan kelas satu tak berarti spesial
Kita mungkin kerap mengeluhkan makanan yang disajikan saat naik penerbangan ekonomi. Saat itu kita membayangkan bisa menyantap makanan enak dari kelas bisnis.
Padahal, fakta berkata lain.
Maskapai memesan makanan dari berbagai perusahaan anonim. Jadi, bisa saja makanan mewah dari penerbangan kelas satu dibuat oleh orang yang sama dengan yang membuat makanan kelas ekonomi.
Baca juga di kompas.com judul: 6 Hal yang Kamu Perlu Tahu soal Masakan di Pesawat
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/masakan-di-pesawat_20180130_135754.jpg)