Berita Banjarmasin

Titian Rusak, Warga Kampung Kenangan Sungai Jingah Sering Tercebur, Begini Sikap Pemko

Keluhan warga Kampung Kenanga, Sungai Jinggah Ulu, Kelurahan Sungai Jinggah, Kecamatan Banjarmasin Timur, soal titian jembatan dari kayu ulin d

Penulis: Edi Nugroho | Editor: Ernawati
Banjarmasinpost.co.id /Mukhtar Wahid
Titian Kampung Kenanga, Sungai Jinggah Ulu, Kelurahan Sungai Jinggah, Banjarmasin Timur arah museum Wasaka yang hancur dan putus. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Keluhan warga Kampung Kenanga, Sungai Jinggah Ulu, Kelurahan Sungai Jinggah, Kecamatan Banjarmasin Timur, soal titian jembatan dari kayu ulin ditanggapi oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Perkumiman (Perkim) Kota Banjarmasin.

"Kawasan titian kayu yang rusak di Kenanga Ulun Sungai Jinggah, itu masuk dalam SK Kumuh Wali Kota. Tinggal masalah prioritas pembenahanny," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Ir Akmad Fanani Saifuddin MT, Minggu (4/1/2018).

Menurut Fanani, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) sudah merencanakan memperbaiki titian jembatan dari kayu ulin Kampung Kenanga, Sungai Jinggah Ulu, Kelurahan Sungai Jinggah, Banjarmasin Timur arah museum Wasaka, maka sebaiknya dikomunikasikan ke PUPR.

Baca: Akun Papua Satu Beri Jawaban Menohok Atas Aksi Kartu Kuning Ketua BEM UI Zaadit Taqwa

Baca: Hasil Final India Open 2018 : Rahasia Kemenangan Greysia/Apriyani Atasi Pasangan Kuat Thailand

"Dinas Perkim belum ada program membenahi titian jembatan kayu ulin di Kenanga Ulu. Kita fokus membenahi kawasan di seberangnya, yakni di Sungai Bilu," kata Fanani.

Ditambahkan Fanani, program ke depannya Dinas Perkim akan membenahi kawasan Kampung Melayu.

Ada tujuh prioritas pembenahan kawasan kumuh di Kota Banjarmasin, salah satunya di kawasan Kelayan Barat.

Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin Ir Riduan Sofiani, saat dikonfirmasi pada tahun anggaran 2017 lalu, sudah ada anggaran perbaikan titian ulin di Kampung Kenanga, Sungai Jinggah Ulu, Kelurahan Sungai Jinggah, Banjarmasin Timur.

Namun waktu itu terkendala pembebasan lahan.

"Kendalanya ada rumah-rumah yang belum dibebaskan. Rumahnya itu saling berhadap-hadapan dan sempit," katanya.

Ditambahkanya, dalam pelaksanaan perbaikan titian jembatan kayu itu sangat sulit di lapangan karena pelaksana proyek akan sulit memasukkan alat.

Untuk membenahi titian rusak itu, maka rumah-rumah itu harus ditata.

"Rumah-rumah di kawasan Kenanga Ulu itu ada yang membelakangi Sungai Martapura," katanya.

Ditambahkkanya, pihak yang bisa menangani perbaikan titian Kenanga Ulu yang rusak itu adalah harus dilihat apakah kawasan itu masuk kawasan kumuh atau tidak.

Jika masuk kawasan kumuh, maka yang memperbaiki itu nanti adalah dinas Perkim.

"Kerusakan titian kayu di Kenanga Ulun sudah lama rusak. Makanya kita akan kita perbaiki dalam tahun anggaran 2017 silam," katanya.

Soal keinginan warga agar Pemko memperbaiki sementara titian kayu Kenanga Ulu, Riduan menyatakan pihaknya nantinya akan berusaha membantu dan sebaiknya kawasan Kenanga Ulu dimasukkan dalam SK kawasan kumuh.

Sebelumnya, Nurdiansyah, warga RT 13 Kampung Kenanga, Sungai Jinggah Ulu, Kelurahan Sungai Jinggah, Banjarmasin Timur, Sabtu (25/11/17) sore lalu, usai acara reses dengan anggota DPRD Kota Banjarmasin, di kantor kelurahan Sungai Jinggah menyatakan sudah tak terhitung berapa warga, anak-anak yang terpersok ke sungai Martapura karena titian hancur.

"Bahkan, Lurah Sungai Jinggah terdahulu pernah tercebur ke sungai," kata Nurdiansyah.

Menurut Nurdiansyah, saat ini kondisi titian ulin sangat parah, banyak lobang di sana-sini.

Dirinya sudah mengusulkan perbaikan dalam tiga kali reses anggota anggota DPRD Kota Banjarmasin.

"Kami menagih perbaikan karena kondisi titian ulin ini sangat membahayakan. Selain goyang, rapuh, juga banyak lobang. Lokasinya di pinggir sungai Martapura yang airnya dalam dan deras," kata Nurdiansyah.

Ditambahkanya, setiap hari ratusan anak-anak lalu lalang di titian ulin ini baik ke sekolah madrash dan SDN Sungai Jinggah 4.

Dulu saat titian ulin masih bagus, wisatawan banyak lewat, maka tiga tahun terakhir ini turis ngga ada yang lewat lagi.

"Jembatan titian ulin ini menghubungkan ke meseum wasaka. Kondisinya sangat parah karena terputus beberapa meter. Kayu titian ulinnya larut ke sungai Martapura," katanya.

Sementara itu, Isnani anggota DPRD Kota Banjarmasin, yang ikut dalam reses dewan tersebut,
mendesak pewakilan dinas PUPR yang hadir untuk segera memperbaiki titian ulin di Kampung Kenanga.

Jangan sampai nanti ada korban jiwa, baru dinas PUPR memperbaiki titian ulin yang sudah rapuh dan membahayakan tersebut.

"Tolong sampaikan ke pimpinan di PUPR. Dewan minta diperbaiki segera. Jangan ditunda lagi," desak Isnani.

Menurutnya, perbaikan titian jalan di atas sungai itu mendesak meski hanya sementara.
Sebab, titian ulin digunakan akses jalan utama dan akses ke dunia pendidikan.

Kejadian warga dan siswa tercebur ke sungai Martapura, jangan terulang lagi.

"Kita minta perhatian Kadis PUPR Kota Banjarmasin Ridwan Sofiani untuk segera memperbaiki titian ulin di Kampung Kenanga," katanya.

Zainuddin Lurah Sungai Jinggah, membenarkan keluhan dari warga RT 13, Kampung Kenanga, Sungai Jinggah Ulu yang saat ini kondisi titian ulin sangat parah. Selain bergoyang hebat, juga banyak lobang di titian ulin.

"Sebelum ada perbaikan permanan, sebaiknya diperbaiki dulu agar kejadian yang tak diinginkan," katanya. (BANJARMASINPOST.co.id/edi nugroho)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved