Pada Masanya Beberapa Orkes Melayu Ini Menguasai Panggung Banua, Sekarang Kondisinya Seperti Ini

Di era tahun 1970-an hingga 1990, orkes melayu (OM) full Dangdut begitu menguasai panggung hiburan di tanah air, termasuk

Editor: Eka Dinayanti
BPost Cetak

BANJARMASINPOST.CO.ID - Di era tahun 1970-an hingga 1990, orkes melayu (OM) full Dangdut begitu menguasai panggung hiburan di tanah air, termasuk di Kalimantan Selatan.

Begitu menjamurnya orkes dangdut tak lepas peran si Raja Dangdut Rhoma Irama dengan Soneta Group-nya, OM Soneta Girl pimpinan Hj Veronika.

Lalu, bermunculan nama OM Sera Surabaya, Family Group Jakarta, OM Monata dan sekarang masih hit, OM New Palapa.

Begitu juga di Banjarmasin, orkes melayu bermunculan seperti OM Arina milik Anang Badaruddin, OM Calia, OM Marasona, OM Seloka Gembira, OM Anata, OM Asaga, OM Siaga, OM Gelora, OM Kharisma, OM Junior dan lain-lainnya.

Baca: Helikopter Polisi Dipakai Prewedding Warga, Tarif Sewanya Seharga Mobil Avanza Seken

Setiap acara kawinan, hajatan, HUT kabupaten/kota maupun peringatan 17-an di Kalsel, yang menghibur masyarakat dengan orkes full dan belum ada mengenal musik organ tunggal elekton seperti sekarang ini.

"Orkes Dangdut bertahan hingga awal tahun 2000-an, sebelum masuknya Organ tunggal," ungkap Din Jaya, pemilik Orkes Surya Arina Banjarmasin, kemarin.

Menurut juara tiga kali berturut-turut lomba melayu singer contes 1-5 digelar Fakultas Hukum Unlam di tahun 1990-an ini, di masa itu setiap musim panen padi, pasti mengundang orkes dangdut untuk acara hiburan rakyat.

"Kami diundang keliling ke Tabunganen, Jambu Burung, Aluh Aluh, Bahaur, Palingkau Lama, Palingkau Baru, Kuripan hingga Buntok (Kalteng)," katanya.

Baca: Kemesraan Yoon Du Jun dan Kim So Hyun di Drama Radio Romance Bikin Penggemar Baper, Pengen Deh!

Kalau di Banjarmasin, Banjarbaru hingga Martapura sudah langganan Arina tampil.

Bahkan Arina main di Batulicin hingga ke Kotabaru.

Penyanyi dan alat musik diangkut dengan naik kapal atau truk bila bisa dilewati dengan darat.

"Walaupun perjalanan cukup melelahkan, bahkan tidak bisa pulang karena air surut dan tidur di kapal menunggu air pasang, kami pemain musik dan penyanyi merasa senang," tutur Din yang awalnya sebagai penyanyi ini.

Malah, lanjut dia, di tahun 1997, pernah di kontrak Bupati Buntok, Ahmad Diran untuk show di Kuripan, Janamas, Rantau Bahuang.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved