Restorasi Lahan Gambut
Walhi Tuding Pengawasan Perda Perumahan tak Serius, Akibatnya Masih Ada Pengembang yang Seperti Ini
Sementara itu, Kisworo DC, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalsel, menilai pembangunan di wilayah Gambut
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sementara itu, Kisworo DC, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalsel, menilai pembangunan di wilayah Gambut, Kabupaten Banjar, secara kasat mata begitu masif.
Mulai perumahan, ruko-ruko, pergudangan dan lain sebagainya.
“Kami melihat pengawasan terhadap Perda Perumahan dan lainnya tidak serius. Akibatnya, masih ada pengembang tak serius dalam hal pembangunan drainase yang begitu penting keberadaannya,” ucapnya, kemarin.
Baca: Syahrini Siap Meminta Maaf karena Berfoto Melangkah Manjaahh di Bahu Jalan Tol
Menurutnya, jika pembangunan secara sembarangan tentunya akan berdampak terhadap lingkungan, misal terjadi banjir dan lain sebagainya.
Padahal, sebut Kisworo, fungsi lahan di Gambut, sudah sangat masif.
Gambut dikenal sebagai Kindai Limpuar atau penghasil padi yang melimpah.
Baca: Dua Pelawak yang Dipenjara di Hongkong Ternyata Seharian Pijat 5 Napi Warga Nigeria, Ini Kisahnya
“Namun kini, sudah terganggu karena seringnya terjadi musibah banjir. Membuat banyak petani gagal panen, dan akhirnya sawah-sawah terjual dan dialihfungsikan. Petani pun merugi dengan keadaan ini,” jelasnya.
Seharusnya, kritik Kisworo, pemerintah serius menggali titik-titik berisiko atau rawan banjir.
Harus diinventarisasi daerah mana saja yang berisiko atau rawan banjir.
Baca: Chika Jessica Keluar Dari Hitam Putih Usai Deddy Corbuzier Ngamuk? Inikah Acara Alay versi Deddy
Hasil inventarisir dicatat dalam perencanaan pembangunan ke depan.
“Apa yang kiranya harus dibenahi dan dilakukan agar masalah banjir bisa teratasi dan tidak terjadi lagi. Pembenahan agar tidak lagi terjadi banjir harus melalui pengkajian hulu ke hilir,” katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/bpost-cetak_20180310_102410.jpg)