Berita Kabupaten Banjar
Batu Mulia Masih Diminati, Dayat Layani Penjualan Hingga ke Luar Daerah
SEORANG pedagang kaki lima di Taman Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura, Kabupaten Banjar, Amu, membawa kotak berisi batu
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - SEORANG pedagang kaki lima di Taman Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura, Kabupaten Banjar, Amu, membawa kotak berisi batu dan menawarkan kepada pengunjung.
Ketika ditemui, dia mengatakan, saat ini batu lokal sejenis akik sudah benar-benar jatuh ke titik terendah.
Berharap batu akik saja, asap dapurnya tidak akan mengepul.
Karena itulah, dirinya mulai menjual batu mulia, jenis rubi, safir, yakult serta jamrud.
"Alhamdulillah batu mulia yang sekarang ini sedang ramai penjualanya. Setiap hari, ada saja yang beli batu mulia," terang Amu, kemarin.
Baca: BREAKING NEWS - Ada yang Berani Bermain Api, Bikin Akun Palsu Humas Polres Banjar
Jenis batu mulia ini, menurut warga Desa Tambakanyar ini, stabil penjualannya.
Ketika sedang tren, jenis batu mulia tetap saja tidak mengalami peburunan ataupun naik.
Harganya, berbeda-beda tergantung ukuran, warna dan kejernihan.
"Harga safir ada yang ratusan ribu rupiah hingga ratusan juta rupiah. Kalau saya, jual yang ratusan ribu rupiah saja," ungkapnya.
Baca: Pemenang Juara Indonesian Idol Bocor? Armand Samakan Suara Maria dan BCL, Keren Parah!
Sementara itu, Ahmad Hidayat, seorang perajin cincin pengikat batu mulia, sering ke kantor Lembaga Pengembangan dan Sertifikasi Batu Mulia (LPSB) Kabupaten Banjar.
Tujuan warga Desa Melayu Ulu ini, membuat memo batu mulia di kantor yang berada di tepi Jalan A Yani Km 37.
Di antaranya, termasuk jenis safir.
"Batu mulia sedang ramai. Lumayan banyak penggemarnya. Penjualan cincin buatan saya, ikut meningkat. Bisa mengirim ke Jakarta dan Balikpapan," ungkap lelaki yang biasa disapa Dayat ini.
Menurutnya, batu mulia jenis jamrud, safir, yakult dan rubi, bahannya bagus sejenis selon sehingga bercahaya.
Baca: Hari Tanpa Bayangan 2018, Siap-siap Siang ini Matahari Terik Sekali, Apa yang Harus Dilakukan?
Harganya pun bagus, ada yang Rp 600.000, Rp 800.000 hingga Rp 1 juta.
"Alhamdulillah, walaupun penjualan batu akik jatuh, tetapi untuk batu mulia ini menambah penghasilan," imbuhnya sambil tersenyum.
Kepala Disperindag Banjar, M Ramlan, bersyukur membaiknya pasaran batu terutama jenis batu mulia sehingga pedagang maupun perajinnya kembali menggeliat.
Dari dulu, penjualan batu mulia memang tidak pernah turun.
Sekarang, pasarannya agak ramai.
"Kami bersyukur saja, mudah-mudahan pasaran batu mulia ini tetap terjaga," pungkasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/bpost_20180321_113126.jpg)