Hari Puisi Sedunia
Selamat Hari Puisi Sedunia, Ini Kumpulan Puisi Rangga dan Cinta dari Film AADC dan AADC II
Bicara tentang Hari Puisi Sedunia, di Indonesia ada film box office yang di alur ceritanya bernuansa puisi sangat kuat.
Penulis: Royan Naimi | Editor: Royan Naimi
Puisi pada Film AADC:
Puisi Oleh Cinta
Ketika tunas ini tumbuh..
Serupa tubuh yang mengakar…
Setiap nafas yang terhembus adalah kata…
Angan, debur dan emosi..
Bersatu dalam jubah terpautan
Tangan kita terikat
Lidah kita menyatu
Maka setiap apa terucap adalah sabda pendita ratu
Ahh.. diluar itu pasir diluar itu debu
Hanya angin meniup saja
Lalu terbang hilang tak ada
Tapi kita tetap menari
Menari cuma kita yg tau…
Jiwa ini tandu maka duduk saja
Maka akan kita bawa…
Semua
Karena….
Kita.. Semua.. Adalah.. Satu
Puisi Oleh Rangga ( Saat Perpisahan )
Kulari ke hutan kemudian menyanyiku…
Kulari ke pantai kemudian teriakku
Sepi… sepi dan sendiri aku benci
Ingin bingar aku mau di pasar
Bosan aku dengan penat
Enyah saja engkau pekat
Seperti berjelaga jika kusendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai
Biar mengaduh sampai gaduh
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya biar terdera?
Atau aku harus lari ke hutan, belok ke pantai?
Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur dihatimu
Yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya
Meninggalkan hati untuk dicaci
Baru sekali ini aku melihat karya surga dalam mata seorang hawa..
Ada apa dengan cinta
Tapi aku pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya
Bukan untuk siapa
Tapi untukku..
Karena aku ingin kamu, itu saja