Berita Banjarmasin

Biola Buatan Urang Banua Disuka Warga Australia

Sudah sejak 2013, ayah tiga anak itu membuat biola sendiri. Tidak hanya dikoleksi, tapi juga dijual kepada siapa saja

Penulis: Anjar Wulandari | Editor: Murhan
youtube
Biola Yuli 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Irama lagu despacito nan ceria mengalun merdu dari gesekan biola yang dimainkan Yuli Alpiansyah (34). Dengan penuh penghayatan, alumnus politeknik jurusan mesin itu
memainkan alat musik gesek istimewa miliknya.

Istimewa, karena biola itu merupakan salah satu biola buatannya sendiri. Sudah sejak 2013, ayah tiga anak itu membuat biola sendiri. Tidak hanya dikoleksi, tapi juga dijual kepada siapa saja yang
berminat.

Peminat biola buatannya mayoritas justru dari luar daerah bahkan luar negeri. “Peminat biola saya ini justru banyak dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Australia. Untuk Indonesia seperti dari
Jakarta, Medan, Sukabumi, Aceh dan Jogja,” tuturnya dijumpai di rumah sekaligus bengkel produksinya di Kompleks Mahligai Lestari, Blok BIV Jalan Sultan Adam, Banjarmasin, belum lama ini.

Baca: Jadwal Portugal vs Belanda, Laga Ujicoba Internasional Malam Ini - Pembuktian Juara Eropa

Maklum saja, selain dipromosikan dari mulut ke mulut, Yuli pun rajin mengunggah hasil karyanya yang dilabeli Arzeta di media sosial miliknya. Ternyata banyak yang berkomentar suka, bahkan serius memesan
padanya.

Bisnis ini dilatarbelakangi hobinya memainkan biola sejak duduk di bangku kuliah, atau sekitar tahun 2003. Namun karena harganya di pasaran cukup mahal hingga puluhan juta, dia pun mencoba membikin
sendiri setelah nekat mengutak-atik struktur alat musik tersebut.

Biola kreasi pertamanya memang tak umum bentuknya. Biola berbentuk seperti katapel dengan enam senar. Warnanya pun dikombinasi hitam dan kuning cerah.

Baca: 2 LINK LIVE STREAMING O-Channel Liga 1 2018 - Madura United vs Barito Putera Malam Ini

Kini, selain kian mahir memainkan biola, Yuli pun sukses menjadi perajin alat musik gesek itu.

Berbagai model bisa dibuat, semuanya dikerjakan secara manual alias handmade. Meskipun begitu, kualitasnya tidak kalah dari biola bermerek yang ada di pasaran.

Bahkan, karya Yuli pernah mendapat pujian langsung dari musisi biola tanah air yang juga personel grup musik Arwana, Hendri Lamiri.

"Komentar Hendri Lamiri, sound-nya bagus. Ia sangat mengapresiasi. Saya pun jadi tambah percaya diri," ujarnya.

Baca berita selengkapnya di harian Banjarmasin Post edisi Selasa (27/3/2018). (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved