Berita Banjarmasin

Pria Ini Bangga Biola Olahannya Dipuji Musisi Tanah Air, di Sisi Lain Mengaku Prihatin, Kenapa?

IRAMA lagu despacito nan ceria mengalun merdu dari gesekan biola yang dimainkan Yuli Alpiansyah (34).

Editor: Eka Dinayanti
BPost Cetak

Satu biola dikerjakan antara dua minggu hingga dua bulan.

Yuli pun hanya mengerjakan biola pesanan.

Tidak ready stock karena harga bahan baku yang cukup mahal.

Adapun bahan yang digunakan adalah kayu maple dan eboni yang merupakan kayu impor dengan harga berkisar Rp 800 ribu per keping.

Bisa juga menggunakan bahan campuran akrilik untuk model yang lebih modern dilengkapi lampu warna warni seperti pada biola elektrik.

Meskipun cukup senang dan bangga karyanya disukai orang dari luar daerah bahkan luar negeri, namun Yuli masih mengaku prihatin karena biola belum memasyarakat di Banua.

Karena itu dia tidak sekadar memproduksi, tapi juga menyelenggarakan kursus biola Arzeta bagi anak-anak dan remaja di rumahnya agar alat musik gesek ini semakin familiar di Banua.

Cita-citanya yang lain adalah memproduksi biola secara massal dengan sistem mekanis agar harga bisa lebih terjangkau lagi, sehingga lebih banyak orang bisa memiliki dan memainkan biola.

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved