Dugaan Korupsi KTP Elektronik
Kasihan, Ini Saat-saat Perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau Dibentak Setya Novanto
Perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Indri Astuti, bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (2/4/2018).
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Salah seorang perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau merasakan pengalaman kurang mengenakkan saat menangani Setya Novanto.
Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan kasus E-KTP.
Perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Indri Astuti, bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (2/4/2018).
Dalam persidangan, Indri menceritakan pengalamannya saat diminta merawat pasien atas nama Setya Novanto pada 16 November 2017 lalu.
Baca: Awalnya Indri Astuti Lihat Setya Novanto Terkapar, Belakangan Kaget Memergoki Hal Ini
Baca: Jadwal Siaran Langsung Babak 8 Besar Liga Champion di SCTV : Juve vs Real Madrid, Barca vs Roma
Baca: Ini Dia Jam Tangan Syahrini Saat Bersaksi di Sidang First Travel yang Harganya Rp 20 Miliar!
Menurut Indri, awalnya dia mencoba mengajak Setya Novanto untuk berkomunikasi.
Namun, Setya Novanto hanya memejamkan mata dan tidak merespons pertanyaan yang diajukan.
Begitu juga saat Indri membuka kancing baju dan melakukan perekaman jantung.
Namun, Indri tiba-tiba dikejutkan dengan kata-kata Novanto yang disampaikan dengan nada tinggi.
"Sebelum saya keluar kamar, pasien itu bilang, 'Kapan saya diperban?'. Saya kaget, langsung balik badan karena nada suaranya seperti itu. Dia agak membentak," kata Indri kepada majelis hakim.
Menurut Indri, saat itu dia tidak langsung menuruti permintan Novanto.
Indri selanjutnya menanyakan kepada dokter Bimanesh Sutarjo mengenai permintaan pasien untuk memasang perban.
Sebab, menurut Indri, kebutuhan pemasangan perban atau tidak bergantung kepada perintah dokter.