Berita Kalteng

Berkah Nenas Madu Angkat Nama Desa Basarang, Semua Olahan dari Nenas Tersedia di Sini

Pengolahan nenas madu menjadi sirup menghantarkan Desa Bungai Jaya, Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas, Kalteng mengikuti

Editor: Eka Dinayanti
BPost Cetak

BANJARMASINPOST.CO.ID, KAPUAS - Pengolahan nenas madu menjadi sirup menghantarkan Desa Bungai Jaya, Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas, Kalteng mengikuti pameran di Malaysia Expo.

Berbagai macam olahan dari bahan dasar nenas, seperti selai, sirup dodol serta olahan dari daun nenas.

Kepiawaian ini berkat kejelian pengurus dan anggota PKK Desa Bungai Jaya.

Setiap hari produksi atau panen nenas yang melimpah dijual ke Palangkaraya, Pulangpisau bahkan sampai ke Banjarmasin.

Dari situ muncullah ide bagaimana nenas dapat diolah berbagai jenis pangganan yang tentu banyak disukai oleh masyarakat.

Baca: Puisi Sukmawati Soekarnoputri Dibalas Felix Siauw Bandingkan Konde dan Cadar Adalah Menggelikan

Seperti diketahui tanaman nenas (ananas comosus), di Basarang selalu melimpah, dan itu sudah ada sejak 50 tahun lalu.

Dan, Basaran dikenal sebagai penghasil atau gudangnya nenas.

Sejak ahun 1964, Kecamatan Basaraang hingga kini bermukim warga transmigrasi asal Bali dan Jawa.

Selain nenas, basarang juga menjadi sentra sayur-sayuran yang hasilnya dijual ke Pasar Kapuas, Palangkaraya bahkan sampai ke Banjarmasin.

Baca: Ngeri, Begini Efek Obat Jenis Carisoprol, dari Halusinasi Hingga Mencelakai Diri

Jenis tanaman itu adalah sayur sawi, jagung, bayam, daun seledri, lombok, buah salak maupun tomat serta pepaya dan ketela.

Bahkan, ada beberapa petani di Basarang menjual sayur sawi ke Pasar Sentra Antasari di Kota Banjarmasin sampai ke Kabupaten Batulicin.

Pasalnya harga jualnya sayuran di wilyah itu 3 kali lipat dari harga di Pasar Kapuas.

Namun tetap saja yang sangat terkenal dan banyak ditanam warga Basarang adalah nenas.

Warga tak perlu capek-capek menjualnya ke pasar karena ada yang datang membelinya dengan membawa sarana mobil pikap.

Baca: Ayo yang Belum Registrasi Kartu Sim, Kominfo Lakukan Pemblokiran Kartu SIM Tahap Dua

Kadiman, Kades Bungai Jaya menuturkan, tanaman nenas menjadi salah satu sumber pendapatan bagi warganya.

Bahkan, kini Basarang pun dipilih mewakili Kalimantan Tengah untuk mengikuti expo di Malaysia.

Yang menjadi andalan Basarang adalah nenas madu yang diketahui sangat manis dan dikenal masyarakat di Kalteng dan Kalsel.

"Kami dipercaya mengikuti pameran ke Malaysia Expo karena beberapa bulan lalu kami lolos seleksi dari semua Badan Usaha Masyarakat Desa (Bumdes) binaan Bank BRI Cabang Kapuas," ungkap Kadiman, akhir pekan lalu.

Disebutkan dia, yang berangkat ke Malaysia untuk memperkenalkan produk dari Basarang adalah dirinya selaku Kades Bungai Jaya dan Endang Prihatin.

"Kami berangkat ke Malaysia Expo pada 31 Maret tadi. Kami mohon doanya agar hasil yang kami pamerkan mendapat respon dan banyak order dari orang Malaysia maupun masyarakat Indonesia yang tinggal di sana," harap Kadiman.

Dengan dipercaya desanya mengikuti Malaysia Expo, Kadiman berharap adanya perhatian dari Pemerintah Provinsi Kalteng maupun dari Pemkab Kapuas menjual hasil produknya sampai ke luar Kalteng.

Pihaknya sendiri berencana membuka semacam toko penjualan hasil pengolahan nenas sebagai oleh-oleh di tepi Jalan Trans Kalimantan km 9, sehingga mereka yang melintas akan mampir. Namun kami belum ada modal untuk membuat toko," bebernya.

Desa Basarang Jaya memiliki paling besar kebun nenas madu dengan jumlah rotal 22 hektare dengan home industri atau IRT-P mengolah nenas madu menjadi keripik nanas dengan berbagai rasa dan dodol nanas.

Sementara itu, kata Kastalani, Kasi Kefarmasian Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, setiap tahun pihaknya melakukan penyuluhan keamanan pangan bagi penyedia makanan.

Antara lain penjual jajanan, home industri, dan lain-lain.
Penyuluhan dilakukan sampai ke seluruh kecamatan se Kabupaten Kapuas, dan dilanjutkan sampling, seperti uji laboratorium terhadap makanan yang dijual secara rutin.

Tahun 2018 ini juga demikian, pihaknya terus melakukan penyuluhan dan pengawasan keamanan pangan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan penyedia makanan terhadap keamanan pangan, dan menjamin makanan yang dijual aman dikonsumsi.

Seperti contoh jajanan pentol bakso yg dibuat di Kapuas sudah bebas dari bahan tambahan borax atau bleng.

Hal ini dari upaya tim terpadu keamanan pangan Kabupaten Kapuas yg berjalan baik dan penuh tanggung jawab.

Di samping itu koordinasi dan kerjasama lintas sektor terkait sangat solid dalam melaksanakan setiap kegiatan pengawasan keamanan pangan di Kapuas.

"Tak kalah pentingnya didukung dari Balai POM dan Dinkes Provinsi Kalteng melalui mobil laboratorium keliling.

Beberapa waktu lalu Kapuas dapat locus kegiatan badan POM, yakni Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD).

Hasilnya, sebut Kastalani, ada 3 desa dipilih, salah satunya desa Bungai Jaya, dengan kegiatan tersebut, ada kader keamanan pangan desa, home industri bertumbuh, dan Desa Bungai Jaya masuk nominasi 3 besar.

Dijelaskan dia, produk olahan nenas madu dari Desa Bungai Jaya terdiri dari minuman kemasan dan selai sudah bagus mulai dari tempat, sarana produksi alat yang digunakan, fasilitas pendukung, pekerja dan alat pelindungnya.

"Sebenarnya kecamatan lain yang juga penghasil nenas harus kreatif, dan kalau perlu belajar dengan Desa Bungai Jaya bagaimana cara membuat keripik, dodol dan sirup dari bahan dasar nenas," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved