Berita Hulu Sungai Selatan

Lanting Warna Warni di Sungai Mandala Ini Bagaikan Pelangi di Lihat dari Atas Jembatan

Puluhan rumah apung yang berada di tiga pertemuan arus Sungai Mandala, Daha Utara, HSS, menjadi pemandangan menarik.

Editor: Eka Dinayanti
BPost Cetak

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Tren kampung warna-warni kni sudah menjadi sesuatu yang biasa.

Di Hulu Sungai Selatan, yang dijadikan objek warna-warni justru rumah apung (lanting).

Puluhan rumah apung yang berada di tiga pertemuan arus Sungai Mandala, Daha Utara, HSS, menjadi pemandangan menarik.

Sebanyak 24 lanting dengan beragam warna tersaji saat kita memasuki Jembatan Andi Tajang di kawasan Sungai Mandala hingga kawasan Jembatan Rahimin.

Puluhan lanting yang sudah lama ada itu menjadi pemandangan indah dilihat dari atas jembatan.

Baca: Digantung pada 2006, Misteri Saddam Hussein Masih Terus Hidup, Beredar Video Jasadnya Masih Utuh

Aktivitas penduduk khususnya nelayan yang menggunakan perahu juga hilir mudik di kawasan sungai itu.

Lanting yang dicat warna warni itu berada di dua wilayah Desa yang berada di pinggir sungai yakni di Desa Tumbukan Banyu dan Desa Sungai Mandala.

Adanya lanting warna warni dijadikan oleh penikmat foto sebagai latar untuk berfoto dan diupload di media sosial.

Masyarakat setempat pun antusias saat proses pengecatan dan proses pemeliharaan saat ini.

Baca: Pengumuman Bagi Peserta Lulus Seleksi SNMPTN 2018, Penuhi 3 Syarat Panitia Pusat Ini

Mengingat lokasi itu sering dijadikan latar berfoto khususnya dari pengunjung luar Nagara.

"Ini pemandangan unik dan bagus saat berfoto di atas jembatan Andi Tajang dan Rahimin. Ada pemandangan sungai dan lanting warna warni," tutur Nordah, Selasa, (17/4).

Kata Warga Kandangan ini, adanya lanting itu menjadi perubahan yang sangat bagus di wilayah Nagara.

Sehingga, bisa menjadi objek wisata yang mendatangkan pengunjung dari luar.

Sementara, Rendra Aji Rahim, top admin FB Bububan Daha Nagara HSS berujar, saat proses pengecatan lanting pihaknya ikut terlibat bersama warga Nagara lainnya.

Baca: SNMPTN 2018 Sudah Lewat! Ada 5 Alternatif Masuk Perguruan Tinggi, Klik pendaftaran.sbmptn.ac.id

"Harapan kita semua, lanting warna warni itu bisa lebih dikembangkan dan masih perlu pembenahan untuk meningkatkan ekonomi sektor pariwisata lokal," katanya.

Selain itu, adanya lanting warna warni bisa untuk meningkatkan kreativitas warga sekitar, mengangkat budaya lokal hingga menjaga kelestarian lingkungan sungai.

"Hasil foto dengan latar sungai dan lanting warna warni sangat bagus diunduh di medsos. Sudah banyak foto-fotonya yang diunduh, termasuk di grup FB kita," ucapnya.

Lothvie Rahmani, Camat Daha Utara mengatakan bahwa untuk pemeliharaan lanting warna warni itu saat ini diserahkan kepada masing-masing pemilik lanting.

"Saat ini ada 24 lanting yang sudah dicat warna-warni. Pemerintah menstimulan dengan harapan nantinya bisa menjadi motivasi pemilik lanting atau rumah di pinggir sungai lainnya untuk memperindah lanting atau rumahnya," katanya.

Selain itu, dia menyebut bahwa kemandirian adalah wujud partisipasi masyarakat sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan untuk memajukan wilayah Nagara dan HSS pada umumnya.

Lanting yang dicat saat ini berada di dua wilayah Kecamatan Daha Selatan dan Daha Utara.

Desa Tumbukan Banyu berada di wilayah Daha Selatan dan Desa Sungai Mandala masuk wilayah Daha Utara.

Ide awal mewarnai muncul dari Bupati HSS H Achmad Fikry dengan dana penyediaan cat dari Pemkab HSS.

Dari ide itulah selanjutnya diaplikasikan dengan melakukan pengecatan dengan melibatkan berbagai pihak baik itu tim relawan dan masyarakat sekitar.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved