Tragedi Sumur Minyak
Api Diduga Berasal dari Puntung Rokok yang Dibuang ke Selokan
Wakapolres Aceh Timur Kompol Apriadi menduga sumber ledakan bukan berasal dari percikan api di pipa sumur.
BANJARMASINPOST.CO.ID,BANDA ACEH - Wakapolres Aceh Timur Kompol Apriadi menduga sumber ledakan bukan berasal dari percikan api di pipa sumur.
Menurut dia, minyak yang keluar dari sumur juga mengalir ke parit.
Saat itulah diduga ada warga yang membuang puntung rokok ke selokan sehingga api dengan mudah menyambar dan membesar.
"Masyarakat secara tradisional mengebor, keluar air dan minyak, masyarakat lambat mengambil minyak yang jatuh. Saat minyak jatuh di area parit, kemungkinan ada yang merokok, lupa dibuang, sehingga ada api," ucap Apriadi.
Baca: Beruang Betina Ini Masih Saja Buas, Padahal Kakinya Diamputasi, Ya Kasihan
Sementara itu, Kapolres Aceh Timur, AKBP Wahyu Kuncoro menyatakan, pihaknya masih melakukan upaya agar api agar tidak melebar ke sumur bor yang lain.
"Hampir setiap rumah warga memiliki sumur bor di belakang rumah, jaraknya sekitar 30 meter," ungkapnya.
Wahyu menyebut, sumur bor ilegal yang tersebut memiliki kedalaman sekitar 250 meter dan menyemburkan minyak yang berlebihan karena volume minyak yang begitu banyak.
Baca: 6 Pasar Paling Ngeri dan Sadis di Dunia, dari Tawarkan Daging Manusia sampai Jual Calon Istri
Dia berujar, pihaknya masih melakukan sterilisasi sekitar sumur yang meledak, agar tidak merambat ke puluhan sumur bor lainnya.
Sementara, ujar Hasballah, Bupati Aceh Timur, peristiwa insiden sumur bor itu adalah yang keempat kalinya terjadi ledakan di wilayah yang sama.
Disebutkan dia, sumur minyak ilegal berada tengah di permukiman warga.
Baca: Ini Sumber Kekayaan Dipo Latief Hingga Bisa Berikan Nikita Mirzani 400 Juta Setiap Bulan
"Warga tak tahu teknis pengeboran (yang aman) ... limbah (minyak) bertebaran," ujarnya.
Seperti diketahui, di Aceh Timur terdapat sejumlah sumur minyak yang merupakan bekas pengeboran di zaman Belanda.
